Bidikutama.com – Periode pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) telah dibuka mulai kemarin. Sejumlah mahasiswa pun menyesalkan tidak adanya pemotongan UKT secara otomatis alias tanpa proses seleksi. (26/1)
Salah satunya ialah Heri Fransisco, mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Menurutnya, sudah tentu saat ini seluruh mahasiswa mengalami dampak penurunan ekonomi.
“Sudah selayaknya Untirta memberikan keringanan pemotongan UKT tanpa harus diseleksi, agar semua dapat melanjutkan pembayaran dengan ringan dalam situasi sulit seperti ini,” tegasnya.
“Karena situasi yang sekarang dialami adalah situasi yang berbeda saat masa-masa sebelumnya, tapi kebijakannya sama saja, tidak ada bedanya seperti tidak ada pandemi,” keluh Heri.
Mahasiswa angkatan 2017 itu juga menilai, seluruh mahasiswa haruslah bersatu untuk menuntut haknya berupa keringanan pembayaran UKT.
“Tanpa bersatu dan menuntut, tidak akan ada dampak yang kita rasakan. Untuk rektorat, harus sungguh-sungguh melayani mahasiswa dengan melihat langsung keadaan mahasiswa di masa pandemi,” ujarnya.
Ia berharap, seluruh mahasiswa mendapatkan haknya berupa keringanan pembayaran UKT. Selain itu, pihak rektorat harus memberikan kebijakan khusus di tengah situasi khusus saat ini.
“Karena krisis ekonomi dan kesehatan yang semakin akut, agar tidak ada mahasiswa yang putus kuliah karena kampus Untirta pelit dalam memberikan keringanan UKT pada mahasiswanya,” tutup Heri.
Presiden Mahasiswa (Presma), Ibnu Mas’ud, mengaku, diskusi dengan pimpinan universitas dan fakultas soal UKT terus dilakukan.
“Beberapa hal yang terus kita diskusikan bersama pimpinan universitas dan fakultas mengenai UKT terus dilakukan setiap semester, dan langkah kebijakan kampus tentang UKT seperti apa,” tuturnya.
“Proses komunikasi dengan kampus hampir setiap hari, formal dan informal, mengenai kebijakan UKT yang proporsional,” tambah Ibnu.
Reporter : Mira, Yuni/BU
Penulis : Mira/BU
Editor : Rara/BU
#SultanKokPelit