Bidikutama.com ー Sejumlah program studi (prodi) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) telah melangsungkan perkuliahan hybrid. Hal ini diungkapkan oleh beberapa mahasiswa. (17/11)
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Erika Gita Safitri, mengungkapkan dirinya sudah memulai perkuliahan tatap muka pada Senin (15/11) lalu.
“Baru dimulai tanggal 15 November kemarin (perkuliahan tatap muka) untuk salah satu mata kuliah,” ucap Erika.
Ia menambahkan bahwa perkuliahan berlangsung tanpa diikuti mahasiswa dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
“Dikelas saya sih belum ada anak PMM yang ikut,” ujar Erika
Untuk sistemnya, Erika mengungkapkan perkuliahan hanya akan dilaksanakan saat ada praktik.
“Sesuai instruksi dari dosen pengampu, saya dan teman-teman sekelas melakukan pembelajaran tatap muka hanya saat praktik. Sedangkan pekan-pekan sebelumnya kami hanya belajar lewat Spada (Sistem Pembelajaran Daring -red) dan virtual meeting,” jelas Erika.
Dengan perkuliahan tatap muka yang telah dimulai, Erika berharap adanya penambahan jadwal layanan shuttle bus.
“Harapan bagi saya pribadi, tentunya fasilitas dari kampus sendiri harus lebih ditingkatkan, salah satunya yaitu penambahan jadwal layanan shuttle bus. Karena mengingat masih banyaknya mahasiswa yang terkendala oleh transportasi,” harapnya.
Tidak berbeda jauh dari Erika, Mahasiswa Teknologi Pangan, Intan Diah Permata sari, juga mengungkapkan perkuliahan tatap muka dilakukan hanya pada saat praktik.
“Hybrid saat ini hanya untuk sekedar praktikum offline dan sebagian online. Untuk praktikum offline (sudah) dimulai dari awal bulan November,” ujar Intan.
Berdasarkan penjelasan Intan, sejauh ini baru ada 3 mata kuliah yang dilakukan tatap muka di Prodi Teknologi Pangan.
“Perkuliahan tatap muka hanya dilakukan untuk 3 praktikum (yakni) Kimia Pangan, Biokimia Pangan, dan PBP. Praktikum tatap muka hanya dilakukan oleh sebagaian mahasiswa dengan protokol kesehatan dan dipandu dosen pengampu dan asisten praktikum,” jelasnya
Intan berharap, perkuliahan dapat segera dilakukan keseluruhan secara offline, mengingat pentingnya untuk melakukan praktikum langsung.
“Penting untuk melakukan praktikum di laboratorium langsung karena materi praktikum di Teknologi Pangan itu banyak, jadi semoga selanjutnya pandemi berakhir dan dapat melakukan perkuliahan full offline,” pungkas Intan.
Reporter : Aira, Hanum/BU
Penulis : Aleda/BU
Editor : Hafidzha/BU