Bidikutama.com – Sebelumnya, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar aksi dan nyatakan beberapa tuntutan pada Kamis (13/10). Saat berlangsungnya aksi, pihak rektorat temui massa aksi dan nyatakan beberapa hal.
WR II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Pengelolaan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Fasilitas, Kurnia Nugraha, mengatakan akan meluruskan persoalan pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oleh sivitas akademika dan akan menindak pelaku yang sudah terbukti melakukannya.
“Itu komitmen kita untuk segera diluruskan, karena kita ini sudah mengalokasikan remonerasi untuk dosen. Jadi sebenarnya sudah tidak ada alasan lagi untuk dosen cari-cari yang lain dengan menekan nilai segala macam, jadi anda harus berani juga,” tutur Kurnia.
“Silahkan laporkan selagi data anda kuat, kami akan tindak. Karena sudah tidak ada lagi alasan seperti itu, apalagi sampai menekan nilai ya, jadi anda juga harus clear dan kami juga akan lindungi,” lanjutnya.
Kurnia juga menjelaskan bahwa pembangunan kelas di Kampus Ciwaru akan diselesaikan pada akhir tahun 2022.
“Kita berkomitmen di Desember 2022 ini 80 kelas itu selesai, nanti mungkin kalian bisa lihat di Kampus Ciwaru. Untuk fasadnya terus terang memang alokasinya berbagi, karena memang kita bukan dana berlebih tapi kita berkomitmen untuk perbaikan. Untuk yang lainnya seperti kelas, laboratorium, dan alat, ini sebetulnya mungkin ya saya sampaikan secara umum akan kita perbaiki,” jelas Kurnia.
Ia juga menerangkan bahwa penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa dilakukan secara survei sesuai dengan data yang diunggah mahasiswa.
“UKT kita itu adalah isian dari orang tua dan mahasiswa, bukan tembakan atau penetapan sepihak dari Untirta. Ada rumus kriteria yang digunakan, jadi ketika data diupload oleh mahasiswa dan orang tua, itu langsung ada pengalinya,” terang Kurnia.
Nota kesepahaman pun akhirnya disepakati antara pihak rektorat dan massa aksi. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Untirta, Fatah Sulaiman.
“Seluruh aspirasi selama itu niatnya baik, bismillah saya akan tanda tangan, tapi kalau niatnya buruk saya akan doakan kepada Allah yang maha kuasa supaya dapat imbas dari niat buruk itu,” tutur Fatah sebelum menandatangani nota kesepahaman.
Presiden Mahasiswa (Presma), Ryco Hermawan, menegaskan bahwa kesepakatan telah terjalin setelah penandatanganan nota kesepahaman.
“Kita bersepakat bahwa tujuh hari pasca penandatanganan hal tersebut tidak kunjung direalisasikan, maka kami (massa aksi -red) bersepakat untuk turun kembali dengan eskalasi massa yang lebih besar,” tegas Ryco.
Reporter : Kirana, Ryan/BU
Penulis : Bila/BU
Editor : Caca/BU