Bidikutama.com – Fakultas Kedokteran (FK) Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) tanda tangani perjanjian kerjasama (PKS) dengan pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten. Kerja sama ini menjadikan RSUD Banten sebagai rumah sakit pendidikan utama FK Untirta. (3/8)
Dilansir dari laman Untirta, PKS ini berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting pada Jumat (30/7) lalu. Dekan FK Untirta, Siti Farida, menjelaskan bahwa pendirian rumah sakit pendidikan utama akan dilandasi dengan 5 standar.
“Standar visi misi komitmen kriteria RS Pendidikan Utama, standar manajemen RS pendidikan, standar sumber daya manusia (SDM), standar penunjang pendidikan, dan standar perancangan dan pelaksanaan program pendidikan klinik yang berkualitas,” terang Farida.
Kelima standar itu juga nantinya akan ditambah dengan program-program pendampingan oleh FK Untirta yang juga masih diampu oleh FK Universitas Indonesia (UI).
Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, menyambut baik dan memberikan apresiasi atas inisiatif dan proaktif berbagai pihak terlaksananya penandatanganan PKS antara FK Untirta dengan UPTD RSUD Banten.
“Pembangunan bidang kesehatan tentunya akan melibatkan banyak pihak, semoga perjanjian kerjasama ini memberikan dampak positif dalam akselerasi pembangunan kesehatan di Provinsi Banten,”ucapnya.
Lebih lanjut, Rektor menambahkan, perlunya simbiosis mutualisme dengan mitra strategis
“Sehingga FK Untirta dapat lebih agresif mengembangkan diri bersama rumah sakit yang memfasilitasi program magang dan research sehingga nantinya dapat mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di bidang kesehatan,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pamuji Astuti, mengatakan penandatanganan perjanjian kerjasama ini sesuai dengan misi pemerintah provinsi Banten yakni meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Sehubungan dengan misi tersebut maka diperlukan SDM bidang kesehatan yang berkualitas pula.
(Kami) berharap adanya pengembangan kerjasama tidak hanya untuk program studi (prodi)kedokteran tetapi juga prodi kesehatan lainnya seperti prodi gizi, kesehatan masyarakat, dan sebagainya,” pungkas Ati.
Penulis: Hafidzha/BU
Editor: Rara/BU