Bidikutama.com – Beberapa mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengeluhkan shuttle bus kampus yang sering penuh, sehingga mereka harus berebut kursi. Situasi ini diperparah oleh mahasiswa yang menitipkan kursi untuk teman-temannya, membuat penumpang lain yang datang lebih awal sulit mendapatkan tempat duduk. Selasa (5/11)
Kepala Sub Bagian Rumah Tangga, Raudotul Janah, mengaku baru mengetahui adanya praktik penitipan kursi di shuttle bus kampus. Ia menegaskan bahwa sistem shuttle bus bersifat umum dan berlaku bagi siapa saja yang datang lebih dulu, serta mengimbau mahasiswa yang menemukan kejadian serupa untuk segera melaporkannya agar pihak kampus dapat menindak tegas praktik tersebut.
“Sistem booking kursi itu tidak diperbolehkan. Siapa yang datang duluan, itu yang dapat tempat duduk,” ujarnya.
Untuk merespons masalah ini, pihak kampus merencanakan penambahan armada shuttle bus melalui kerja sama dengan mitra perbankan. Namun, waktu pasti untuk pengiriman dan operasional bus tambahan tersebut masih dalam tahap diskusi dengan pimpinan kampus. Selain itu, bus yang akan segera dikirim merupakan jenis big bus yang dilengkapi fasilitas bagi penyandang disabilitas.
“Untuk rencananya memang akan ada tambahan shuttle bus,” ungkap Raudotul.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Meidi Mardia Pane, menyatakan bahwa situasi ini membuat mahasiswa lain merasa kesal dan diperlakukan tidak adil. Menurutnya, mahasiswa yang kurang disiplin perlu diberi teguran, dan beruntungnya, mereka yang ditegur biasanya mau mengalah.
“Hal ini bikin kurang nyaman karena saya pernah mengalami kejadian datang agak sedikit telat kemudian shuttle bus sudah ramai dan saya sudah mengantri untuk masuk,“ ungkap Meidi.
Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan, Jesika Sianturi, menyampaikan pandangan serupa bahwa shuttle bus bersifat umum dan dapat digunakan oleh semua mahasiswa Untirta.
“Lebih baik ditempatkan untuk diri sendiri saja jangan temannya juga karena orang lain yang juga memang sudah datang pagi-pagi itu nggak bisa duduk di tempat duduk yang sudah disediakan,” ucap Jesika.
Jesika juga berharap ke depannya pihak yang berwenang dapat lebih tegas dalam menindak mahasiswa yang melakukan praktik penitipan kursi di shuttle bus.
“Supir atau pihak yang bertanggung jawab untuk shuttle bus juga harus lebih tegas biar ga ada orang-orang yang menitipkan kursi kepada temannya lagi,” harap Jesika.
Reporter : Rizqy, Usni/BU & Putri Aulia, Sama, Esther, Salsabila/MBU
Penulis : Natasya/BU
Editor : Adzika/BU