Bidikutama.com – Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Pengelolaan Keuangan, SDM dan Fasilitas, Kurnia Nugraha, menyebut bahwa saat ini fasilitas untuk penyandang disabilitas di Kampus Sindangsari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sudah tersedia. Akan hal itu mahasiswa pun turut menanggapi. (5/6)
“Untuk fasilitas disabilitas di kampus Sindangsari sudah tersedia, mulai dari akses masuk setiap gedung, untuk ke setiap lantai bisa melalui lift serta tersedia toilet difabel,” ungkap Kurnia saat diwawancarai Tim Bidik Utama via pesan Whatsapp.
Mahasiswa Akuntasi, Ikmal Mubariq, menanggapi bahwa fasilitas di Kampus Sindangsari saat ini belum sepenuhnya layak untuk kaum disabilitas.
“Contohnya saja infrastruktur pembantu yang ramah disabilitas masih terkesan nanggung. Seperti halnya di gedung masjid, fasilitas ramah disabilitas disana minim.
Seperti guiding block, dan sebagainya. Ini terkesan kampus Sindangsari belum sepenuhnya layak untuk disabilitas,” jelas Ikmal.
Ikmal juga menyebut bahwa fasilitas yang sudah ada terkesan hanya formalitas saja.
“Untuk gedung-geung terlihat di depan (Kampus Sindangsari) ada jalur khusus disabilitas, tapi ketika masuk ke dalam area penunjuk jalan yang ramah disabilitas hampir tidak terlihat. Jadi sama terkesan hanya formalitas saja,” imbunya.
Sebelumnya, mahasiswa jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), Muhammad Ali Taufan, menulis opini terkait Kampus Sindangsari yang tidak ramah disabilitas.
“Hal-hal yang menunjang disabilitas seperti bidang miring bagi kawan-kawan tunadaksa yang masih tidak sesuai dengan aturan, guiding block yang masih belum merata, belum ditemukannya keterangan tempat menggunakan huruf braille yang diperuntukkan untuk tunanetra padahal Untirta telah melakukan berbagai kegiatan, dan toilet yang belum aksesible untuk tunadaksa,” tulis Ali dalam opini yang diterbitkan Bidik Utama pada(1/6) lalu.
Reporter : Amanda, Aira/BU
Penulis : Vira/BU
Editor : Hafidzha/BU
Infrastruktur nya ada, namun masih belum tepat guna, penempatan guiding block yang terkesan “ngasal” dan masih perlu diperbaiki lagi, bidang miring pada setiap gedung memang sudah ada, namun akses masuk untuk penyandang disabilitas belum ada, sebagai contoh pada Festival Hari Buku Nasional Saudara Vivi mahasiswa penyandang disabilitas Dari Jurusan PBI Untirta yang diundang sebagai pembicara, Harus dituntun oleh orang tuanya untuk masuk ke auditorium. Hal ini mempertegas bahwa fasilitas untuk disabilitas hanya formalitas aja.