Bidikutama.com – Pencurian yang kian marak di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) semakin meresahkan mahasiswa. Rektor (WR) II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Pengelolaan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Fasilitas, Kurnia Nugraha, ingatkan mahasiswa untuk tetap waspada. (03/6)
“Pencurian masih mungkin terjadi kalau setiap pemilik barang lalai menjaga barang miliknya. Tetap waspada saat menyimpan barang, bila perlu dititipkan,” imbaunya.
Ia menambahkan perlunya penitipan barang di area masjid supaya barang pengunjung tetap aman.
“Penitipan barang disekitar masjid memang diperlukan agar pengunjung masjid bisa meninggalkan barangnya dengan aman,” tambah Kurnia.
Ia juga mengatakan bahwa kehilangan barang sekitar kampus bukan hanya tanggung jawab pihak universitas saja, melainkan juga menjadi catatan bagi tenaga keamanan kampus yang harus masif dalam monitoring
Adapun untuk pengadaan Closed Circuit Television (CCTV) yang diajukan oleh Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Syekh Nabawi Al-Bantani (SNAB) Untirta diungkapkan Kurnia sudah masuk dalam daftar Unit Layanan Pengadaan (ULP). Kurnia menekankan bahwa ketika CCTV sudah dipasang dan berfungsi, apabila barang tidak dijaga dengan baik akan tetap terjadi kehilangan barang. Maka dari itu, seluruh sivitas akademika harus tetap waspada terhadap barang bawaan masing-masing.
Hariansyah Brian, Perwakilan DKM SNAB Untirta mengungkapkan belum mendapat kabar terbaru terkait pemasangan CCTV yang diajukan.
“Kita dari Mahasiswa Pengurus DKM SNAB sudah mengajukan proposal pemasangan CCTV di Masjid SNAB kurang lebih sebulan yang lalu. Dan yang mengajukan ke Rektoratnya yakni langsung Ketua DKM Masjid SNAB Untirta yakni Pak Jakaria. Tapi sampai sekarang ketika kami follow up ke Pak Jakaria, beliau mengatakan masih belum ada kabar dari pihak Rektorat mengenai persetujuan proposal CCTV tersebut,” jelasnya.
Ia juga menegaskan pentingya keberadaan CCTV, tidak hanya di masjid, tetapi seluruh area Kampus Pakupatan.
“Seharusnya semua Masjid Kampus Untirta harus difasilitasi CCTV, jangan hanya di Masjid Kampus Sindangsari saja supaya tidak terjadi kecemburuan. Bukan hanya di masjid, tapi di seluruh area kampus khususnya di Kampus Pakupatan. Tolong difasilitasi CCTV yang aktif karena yang kita tahu kan CCTV di Kampus Pakupatan rata-rata pada rusak. Setau saya harga CCTV tidak sampai ratusan juta kok saya rasa Untirta lebih dari mampu untuk masang CCTV,” ujarnya.
Mahasiswa Manajemen Pemasaran, Febrianita menanggapi kehilangan barang yang kerap terjadi ini sulit untuk dihindari. Pasalnya, Masjid Untirta Pakupatan dekat dengan area luar yang mudah terjangkau oleh masyarakat umum.
Ia setuju dengan usulan yang dikatakan oleh Kurnia, bahwa sepatutnya ada ruang penyimpanan kecil (loker) yang diberikan beserta kuncinya untuk menyimpan barang-barang jamaah ketika hendak beribadah.
“Sediakan kunci ditempat penitipan barang dan pengelola masjid sebagai tim keamanan khusus yang bekerja di masjid,” tegasnya.
Tak hanya itu, Hafidzin sebagai Mahasiswa Diploma III (D3) Perbankan juga turut memberikan komentarnya terkait kehilangan di area Masjid.
“Kejadian di Kampus (Untirta) Pakupatan itu sudah sering terjadi. Kasus sebelumnya belum selesai, datang kasus baru lagi,” pungkas Hafidzin.
Tak hanya itu, sudah sepatutnya Satuan Pengamanan (SatPam) mengecek semua yang masuk ke Untirta melalui Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau tanda pengenal lainnya, apakah sivitas akademika atau bukan.
Ia berharap seluruh sivitas akademika akan nyaman dengan tindakan yang akan diadakan oleh pihak universitas (pengecekan tanda pengenal) sebagai salah satu kebijakan dalam mengamankan kampus.
Reporter : Annisa M, Putri P/BU
Penulis : Aya, Putri P/BU
Editor : Aleda/BU