Bidikutama.com – Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) ramai meng-upload pamflet bertemakan ‘Untirta Pelit’ pada media sosial sebagai bentuk kekecewaan. Akan hal tersebut, rektorat pun meminta agar mahasiswa tidak menyamakan Untirta dengan perguruan tinggi (PT) lainnya. (21/5)
“Jangan disamakan dengan PT lain dong, barangkali kondisi anggarannya besar jauh di atas Untirta,” tandas Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karir, dan Hubungan Alumni, Suherna kepada Tim Bidik Utama.
Suherna menambahkan, justru pihaknya kini sudah melaksanakan perintah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yakni berupa pemberian subsidi kuota dengan kemampuan keuangan yang ada.
“Dan itu pun kita sudah melaksanakan surat edaran Kemendikbud sesuai kemampuan keuangan kita, bahkan banyak perguruan tinggi lain yang tidak memberikan subsidi kuota karena anggarannya terbatas,” katanya lagi.
Sebelumnya pada Selasa (19/5) lalu juga, ujar Suherna, telah dilakukan dialog daring dengan organisasi mahasiswa (ormawa) internal, dan tidak ada yang mempermasalahkan besaran subsidi kuota.
“Ormawa internal sudah dialog dengan para WR dan Rektor melalui daring (dan) tidak ada (yang) mempermasalahkan besarannya, ada notulensinya,” tutup Suherna.
Sementara itu sampai berita ini diterbitkan, Fatah Sulaiman selaku Rektor belum memberikan tanggapannya pada saat dihubungi oleh Tim Bidik Utama.
Menanggapi pernyataan Suherna, salah seorang mahasiswa asal jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Heri Fransisco, mengamini bahwa setiap PT, khususnya perguruan tinggi negeri (PTN), mempunyai kemampuan anggaran yang berbeda-beda.
Namun, menurutnya Untirta dapat melakukan pemotongan uang kuliah tunggal (UKT) semester depan ataupun mengembalikan UKT semester ini oleh karena UKT yang sudah dibayarka tidak terpakai secara menyeluruh oleh mahasiswa.
“Memang betul setiap PTN berbeda anggarannya, tapi kembali melihat bagaimana UKT yang sudah dibayar full tidak terpakai secara full dalam pembelajaran online yang artinya Untirta mempunyai kemampuan untuk bisa memotong UKT semester depan atau mengembalikan UKT semester ini seminimal mungkin 50 persen sesuai waktu kuliah online,” imbuh mahasiswa angkatan 2017 itu.
“Bukan permasalahan ada duit atau tidak Untirta punya uang untuk melakukan itu, tapi yang jadi masalah Untirta mau apa enggak memberikan pelayanan kepada mahasiswa,” tambah Heri yang merupakan mantan Ketua Umum (Ketum) Himpunan Mahasiswa (Hima) PPKn.
Penulis : Rara/BU
Editor : Thoby/BU