Bidikutama.com – Kehadiran Artificial Intellegence (AI) membawa dampak positif dan negatif di berbagai aspek kehidupan. Tak terkecuali dalam bidang kreatif. Banyak masyarakat membicarakan kerugian yang mereka alami sebagai pelaku dunia kreatif khususnya para ilustrator. Sebab, banyak data atau aset gambar mereka yang dicuri oleh pihak pembuat jasa AI ilustrasi tanpa izin. (8/10)
Inilah yang kemudian banyak menimbulkan perdebatan kemunculan AI Ilustrasi di kalangan pelaku dunia kreatif. Hal yang dikhawatirkan ialah penyalahgunaan AI sebagai alat komersial. Padahal jelas bahwa AI Ilustrasi termasuk ke dalam plagiarisme. Masih banyak pula masyarakat yang menyepelekan akibat dari pemanfaatan AI Ilustrasi dan bahkan merasa bangga menggunakannya. Terlebih, AI yang semakin canggih dapat menghasilkan gambar dan ilustrasi yang hampir mirip dengan karya seni manusia. Hal inilah yang kemudian dapat mengancam pekerjaan para illustrator yang bergantung pada keterampilan dan kreativitas mereka.
Alasan yang paling sering ditemui dari para pelaku penyalahgunaan AI ilustrasi ini yaitu karena AI ilustrasi dianggap lebih praktis, cepat, dan murah. Jadi, klien atau perusahaan yang tidak paham terkait esensi karya seni mungkin akan lebih memilih menggunakan solusi AI daripada mempekerjakan seorang illustrator manusia. Ini bisa berdampak negatif pada penghasilan para illustrator.
Masyarakat perlu tahu bahwa meskipun AI dapat menghasilkan karya yang mirip dengan manusia, tidak berarti bahwa hasil karya AI lebih keren daripada hasil karya manusia. Sebab, ilustrasi buatan manusia sering kali memiliki sentuhan pribadi dan keunikan yang sulit ditiru oleh AI. bahkan ilustrator berbeda akan menghasilkan keunikan karya yang berbeda pula. Berbeda dengan hasil karya AI yang cenderung steril, terstruktur, atau bahkan menghasilkan gambar berdasarkan pola visual yang terdeteksi, karya seni manusia lebih unik karena di dalamnya mencerminkan pengalaman, ekspresi pribadi, sentuhan emosi, dan pandangan uniknya masing-masing yang jelas tidak akan bisa disamakan dengan AI.
Manusia memiliki inovasi sehingga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan sehingga dapat menghasilkan karya berdasarkan tren terbaru. Berbeda dengan AI yang hanya terbatas pada data yang telah di-training sehingga menjadi kurang responsif terhadap perkembangan terbaru. Hal ini jelas menjadi alasan yang positif dan perlu dipahami oleh setiap orang terutama bagi mereka yang seringkali melakukan penyalahgunaan AI.
Penyalahgunaan AI Ilustrasi terutama untuk komersial jelas menjadi bukti betapa minimnya apresiasi masyarakat terhadap karya seseorang. Untuk itu, masyarakat perlu paham mengenai keunggulan karya seni manusia. Jika pemikiran masyarakat yang senantiasa menyepelekan terkait pentingnya karya seni dibiarkan, maka seni dan ilustrasi Indonesia akan sulit untuk maju.
Padahal, di negara lain, misalnya Jepang, seni dan ilustrasi menjadi bidang yang luar biasa dan sangat diapresiasi oleh masyarakatnya. Karena itulah masyarakat kita pun seharusnya bisa lebih menghargai keberadaan para artist dan illustrator. Pendidikan, adaptasi, dan kesadaran akan teknologi ini dapat menjadi kunci dalam menjaga peran penting seniman visual dalam menciptakan karya seni yang memukau dunia.
Sumber: Fadilla, A. N., Ramadhani, P. M., & Handriyotopo, H. (2023). Problematika Penggunaan AI (Artificial Intellegence) di Bidang Ilustrasi: AI VS Artist. CITRAWIRA: Journal of Advertising and Visual Communication, 4(1), 129-136.
Penulis : Shelvi/BU
Editor : Uswa/BU