Bidikutama.com – Melalui Biro Akademik, Perencanaan dan Kemahasiswaan (BAKP), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menerima 4.000 benih ikan dari Balai Benih Ikan Tawar Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Kamis (2/9). Benih-benih ikan ini nantinya akan mengisi kolam yang ada di dasar gedung Student Center (SC), Kampus Sindangsari.
Demikian yang disampaikan Kepala Biro Akademik, Perencanaan dan Kemahasiswaan (BAKP), Mochamad Ganiadi, seperti dikutip Tim Bidik Utama melalui laman berita Untirta.
“Benih ikan (yang diterima) ini akan mengisi kolam yang ada di dasar gedung student center (SC) Untirta kampus Sindangsari,” terang Ganiadi.
Adapun benih ikan yang diberikan yakni jenis Patin dan Nila. Pemberian benih ikan ini merupakan hasil kerjasama antara kedua belah pihak.
“Dengan konsep green campus, Untirta akan memaksimalkan kolam yang ada di SC sebagai tempat konservasi air,” tambah Ganiadi.
Kabar ini mendapatkan tanggapan dari Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Perikanan (Himapi), Hairul Afandi. Menurunya ini merupakan langkah positif. Namun, di sisi lain dirinya mempertanyakan keefektifan pengisian kolam di dasar gedung SC tersebut.
“Tetapi dalam pengelolaannya apakah sudah disusun sistem yang tepat? Belum ada sistem yang jelas. Karena dalam konsep green campus sendiri meminimalisir penggunaan air dan memanfaatkan air di Kampus Sindangsari.
Statement Kepala BAKP, (menyebutkan bahwa) kolam di dasar Gedung SC akan digunakan untuk konservasi air. Apakah tepat jika digunakan sebagai pemeliharaan ikan? Sementara pemeliharaan ikan dapat menimbulkan limbah kotoran dari ikan serta limbah pakan,” ungkap Hairul.
Katanya, penerimaan benih-benih ikan ini justru menimbulkan pertanyaan terkait pemanfaatan dari ikan-ikan yang diterima.
“Apakah ikan-ikan yang diterima dapat dimanfaatkan sebagai media pendidikan atau penelitian mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Perikanan? Atau dari pemeliharaan ikan ini, hasilnya nanti diberikan kepada seluruh sivitas akademika Untirta atau dibagikan kepada masyarakat sekitar. Ini menjadi sebuah pertanyaan menurut saya,” ujarnya.
Hairul berharap, akan ada sistem pengelolaan yang jelas dari pihak universitas dan mahasiswa perikanan dapat dilibatkan dalam pengelolaan, serta pemanfaatan.
“Baik itu untuk kepentingan akademik seperti penelitian, praktikum atau terobosan-terobosan baru yang bisa di proses di laboratorium perikanan sendiri,” pungkasnya.
Reporter: Rifa/BU
Penulis: Hafidzha/BU
Editor: Rara/BU