Bidikutama.com — Delegasi mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) berhasil meraih juara 2 dalam ajang National Business Plan Competition Cooperative Month 2025 yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM). Kamis (30/10)
Tim mahasiswa yang terdiri dari Vina Dwi Yanti, Hatta Dewantara, dan Muhammad Bagas Althaafah ini mengusung ide bisnis berbasis teknologi yang berfokus pada penghitungan jejak karbon industri. Vina menjelaskan, melalui platform digital yang telah dikembangkan, mereka menawarkan solusi pemantauan emisi serta rekomendasi pengurangan karbon secara sistematis.
“Inspirasi ini datang dari ketertarikan kami di bidang teknologi. Kami ingin membantu industri memantau dan mengurangi emisi karbon lewat saran-saran yang tersedia di website kami,” jelas Vina.
Setelah meraih juara, tim berencana melanjutkan pengembangan proyek bisnis tersebut, Vina menyebut bahwa mereka tengah menyiapkan langkah lanjutan untuk merealisasikan konsep ke tahap implementasi. Ia juga menambahkan bahwa ide yang telah digunakan tidak akan dipakai kembali untuk kompetisi selanjutnya, dan tim akan merancang inovasi baru.
“Tentu ada rencana lanjutan. Kami sedang mengusahakan proyek berikutnya agar ide ini bisa benar-benar dijalankan,” ucap Vina.
Selain itu, Bagas turut menambahkan bahwa ide tersebut lahir dari keresahan terhadap tingginya emisi industri di Kota Cilegon. Menurutnya, kota industri seperti Cilegon membutuhkan inovasi yang konkret untuk mengatasi dampak lingkungan.
“Jejak karbon di Cilegon itu tinggi banget. Jadi, dari situ kami berangkat untuk mengembangkan aplikasi pemantauan emisi,” tambah Bagas.
Bagas juga menuturkan bahwa suasana kompetisi cukup menegangkan, terutama karena berlangsung di salah satu kampus ternama Indonesia. Namun, tim Untirta tetap tampil percaya diri dan berhasil membawa pulang gelar juara kedua.
“Rasa gugup dan semangat bercampur jadi satu. Kami tidak terlalu berekspektasi, tapi ternyata konsep bisnis kami diapresiasi dan dinilai sebagai salah satu yang terbaik,” tutur Bagas.
Sementara itu, Hatta juga mengungkapkan salah satu keunggulan utama tim terletak pada orisinalitas ide dan kualitas presentasi. Menurutnya, topik jejak karbon belum banyak diangkat oleh peserta lain, dan desain presentasi mereka mendapat apresiasi dari mentor.
“Kemudian juga kami mengakui bahwa kualitas PPT dan presentasi kami itu paling baik sampai sempat dipuji oleh para dewan juri. Jadi, menurut saya itu merupakan keunggulan utama dari tim kami.” ungkap Hatta.
Reporter: Rt Ari Najwa, Aulia Fitri A/BU
Penulis: Intan Wahyu A/BU
Editor : Rizqy/BU










