Bidikutama.com – Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan, Suherna menilai bahwa wacana Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) soal rektor asing perlu dikaji ulang. (11/8)
“Sebenarnya itu kan pernyataan Menristekdikti ini (wacana rektor asing) perlu dikaji ulang,” tuturnya kepada tim Bidik Utama di ruangannya.
Rektor asing, lanjut Suherna, bisa jadi hanya memiliki keunggulan pada kancah internasional, ini dikarenakan adanya budaya yang berbeda. ”Sebenernya rektor asing ini keunggulannya barangkali tingkat internasional, tapi engga tahu tingkat lokal dia bisa memanagenya dengan budaya yang berbeda,” katanya.
“Menurut bapak, bukan berarti orang asing itu dengan peringkat akademik yang tinggi, tapi bagaimana juga kearifan lokal harus dia manage. Karena banyak kearifan lokal yang harus kita angkat, di sisi lain budaya kampus tidak terlepas dari budaya negara kita,” sambungnya.
Oleh karena itu, Ia menyatakan bahwa wacana rektor asing atau impor ini perlu dilakukan analisa lebih mendalam. Menurutnya juga masih banyak sumber daya manusia (SDM) lokal yang masih mumpuni mengisi kursi rektor di tanah airnya sendiri.
“Artinya kalau menurut bapak, harus kita tunggu sejauh mana analisanya, lebih baik rektor nya lokal saja lah, masih banyak rektor lokal yang luar biasa, bahkan yang dari lokal lebih paham tentang budaya sekitar,” ungkap Suherna.
Presiden Mahasiswa (Presma) Untirta, Rafli Maulana pun turut mengamini pernyataan Suherna. Terlebih Ia mengaku bahwa BEM Seluruh Indonesia (SI) sudah membuat kajian mengenai penolakan rektor asing.
“Sangat disayangkan sekali ya, karena banyak SDM-SDM ataupun daripada masyarakat Indonesia yang mampu untuk menjadi rektor. Karena yang pertama, yang mengetahui kondisi kampus, budaya, mahasiswanya, provinsinya ialah pasti orang-orang pribumi,” pungkasnya.
“Karena masih banyak lulusan-lulusan dan pengangguran-pengangguran yang ditunggu untuk jadi rektor, mereka sudah kuliah sampai S3 (bahkan) sampai profesor, mungkin cita-cita mereka ingin jadi rektor, tetapi karena ada wacana ini mungkin membuat mereka mundur semangatnya,” tutup Rafli.
Reporter: Thoby,Ubai/BU
Penulis: Thoby/BU
Editor: Hani/BU