Bidikutama.com – Ada sejumlah tantangan masa depan dalam sektor pertanian di Provinsi Banten yang harus dihadapi. Hal itu terungkap dalam Webinar Diskusi Publik Kondisi Pertanian di Banten 2020 bertajuk “Menatap Role Model Pembangunan Pertanian di Banten” yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Agronomi (Himagron) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) via aplikasi Zoom Meeting, Minggu (29/11).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Komunikasi dan Kerjasama (FKK) Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia (Himagri), Benny Rivaldy, mengatakan, tantangan diklasifikasikan ke dalam lima poin.
“Pertama, jumlah penduduk semakin bertambah, kebutuhan pangan meningkat. Kedua, beberapa komoditi pangan belum mencukupi kebutuhan nasional,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Benny, teknologi dan inovasi peningkatan produktivitas belum maksimal, minat regenerasi muda terhadap pertanian masih rendah, serta alih fungsi lahan terus berjalan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum (Ketum) Himagron Untirta, Itmamul Wafa Sidiq, menilai, inti permasalahan sebenarnya ada di regenerasinya.
“Kalau misalnya fakultas pertanian berhasil menciptakan regenerasi yang baik buat jadi pelaku utama produsen pertanian, masalah pangannya tidak akan menjadi masalah yang berat,” ungkapnya.
“Karena yang jadi permasalahan utama sekarang adalah pelaku usaha tani penghasil pangannya itu usianya usia lanjut semua,” lanjut Wafa.
Kalau regenerasi pelaku usaha pertaniannya baik, tutur Wafa, maka pangannya tidak akan sulit untuk dihasilkan dan akan bisa mencukupi kebutuhan.
“Tapi, kalau regenerasinya gagal terwujud, pelaku usaha pertaniannya semakin tua, maka pangannya akan semakin sulit untuk diwujudkan,” tutup Wafa.
Penulis : Nisa/BU
Editor : Rara/BU