Bidikutama.com – Sebelumnya, daftar mata kuliah hybrid tatap muka di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang beredar diperuntukkan bagi Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) inbound. Mahasiswa Untirta juga dapat mengikuti perkuliahan tatap muka pada mata kuliah tertera dengan mendaftarkan dirinya.(22/10)
Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset, Agus Sjafari.
“Dalam perkuliahan hybrid ini diprioritaskan bagi mata kuliah yang ada mahasiswa PMM (inbound).
Agar jumlahnya tidak membludak dan disesuaikan dengan protokol, kita akan mendata mahasiswa yang ingin ikut perkuliahan hybrid (tatap muka) itu dan dosen juga bisa menyeleksi mahasiswa yang ikut perkuliahan hybrid, sehingga semua bisa merasakan,” jelas Agus.
“Jika mahasiswa PMM terbatas atau sedikit, bisa diisi oleh mahasiswa reguler Untirta dengan mengisi google form, tujuannya untuk mendata,” tambahnya.
Lebih lanjut, Agus menerangkan terdapat beberapa syarat bagi mahasiswa Untirta yang ingin ikut perkuliahan hybrid.
“Salah satu syaratnya adalah yang sudah vaksin. Jika jumlahnya banyak maka dosen yang menjadwal pertemuan-pertemuan offline tersebut. Pengisian google form ini untuk memastikan perkuliahan offline dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, jadi bukan sembarangan orang masuk,” terang Agus.
Kata Agus, pengumuman mahasiswa yang dapat mengikuti perkuliahan hybrid akan disampaikan melalui dosen atau kepala program studi (kaprodi) masing-masing.
“Jadi mereka (dosen atau kaprodi) menyampaikan ke mahasiswanya berdasarkan Google Form yang sudah diisi,” katanya.
Adapun pada (19/10) lalu, melalui surat nomor : B/1834/UN43/PK.00.03/2021 perihal : Pertukaran Mahasiswa Merdeka, diberitahukan bahwa mahasiswa reguler Untirta dapat mengikuti perkuliahan hybrid tatap muka bersama mahasiswa PMM inbound.
“Sehubungan dengan hadirnya mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ke Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, maka mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa tersebut akan dilaksanakan secara luring. Oleh karena itu, perlu adanya pendataan mahasiswa Untirta yang bersedia untuk mengikuti perkuliahan secara luring. Pendaftaran dapat dilakukan melalui https://link.untirta.ac.id/daftarhybrid dan dapat dilakukan hingga hari Jumat, 22 Oktober 2021 pukul 16:00 WIB,” tulis surat.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum, Yoshi Angela, turut memberikan tanggapan soal perkuliahan hybrid.
“Kalo menurut saya hybrid gapapa, yang penting protokol kesehatannya harus ketat. Tapi, tanggung banget kalo setelah UTS (ujian tengah semester -red) karena belum banyak yang punya kos,” kata Yoshi.
Meski begitu, Yoshi berharap yang terbaik dari kebijakan yang sudah diambil.
“Semoga ini keputusan kampus yang terbaik dan tidak ada gelombang Covid-19 yang baru,” pungkasnya.
Reporter : Mira/BU
Penulis : Najwa, Aleda/BU
Editor : Hafidzha/BU