Bidikutama.com — Sebagai upaya mewujudkan visi Smart and Green Campus, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menghadirkan panel surya. Hal ini dibenarkan oleh Wakil Rektor (WR) II bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Pengelolaan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Fasilitas, Kurnia Nugraha. (20/4)
Kepada Tim Bidik Utama, Kurnia menjelaskan bahwa panel surya ini digunakan secara hybrid untuk di kampus Cadasari dan Sindangsari.
“Panel Surya itu, kita kerjasama dengan mitra. Jadi kita tidak mengeluarkan uang (investasi dari pihak mitra -red). Nantinya, kita memanfaatkan listrik dari panel dengan harga dibawah harga PLN (Perusahaan Listrik Negara -red) sehingga ada penghematan.
Kemudian kalau hasil produksi dari panel itu berlebih dan bisa suplai ke PLN, itu dapat insentif juga, jika sudah disetujui oleh PLN (ya),” jelas Kurnia.
Kurnia juga menuturkan, nantinya setiap gedung Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) akan dipasang panel surya tersebut.
“Atap kita (Untirta Kampus Sindangsari -red) termasuk terbesar di tingkat Nasional. Kapasitas kita sekitar 1 mega 33 kilo watt. Walaupun (pemasangan) tidak sekaligus (yakni) ada dua tahap pemasangan, kalau semuanya sudah terpasang itu (akan menjadi) terbesar di Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia,” tutur Kurnia.
Terkait pemasangan Solar Panel ini, Duta Smart and Green Campus Untirta, Alfian Fajri Nasrulloh dan Herlina Pebriani mengungkapkan bahwa ini merupakan aksi Untirta untuk terus berkomitmen menjalankan visinya.
“Ini merupakan kabar yang sangat baik, artinya Untirta terus berkomitmen menjalankan visi misinya menjadi kampus yang smart and green” terang Alfian dan Herlina
Mereka juga sepenuhnya mendukung pemasangan solar panel karena hal ersebut merupakan salah satu indikator yang berkaitan dengan Smart and Green Campus, yakni energi dan perubahan Iklim yang menjadi bobot penilaian paling tinggi, yaitu 28 persen.
“Penerapan Panel Surya atap (ini) termasuk pengimplementasian RNE (Renewable Energy -red) yang sangat rendah emisi karbon,” jelas keduanya.
Mereka juga berharap panel surya atap ini dapat terawat dengan baik dan menciptakan rekor kampus dengan penggunaan RNE terbesar di Indonesia.
“Karena Untirta memiliki target untuk menghasilkan energi listrik yang lebih besar dibandingkan ITERA (Intitut Teknologi Sumatera –red) yang sudah terlebih dahulu memasang panel surya (yang) juga sebagai (digunakan) hybrid (untuk) kebutuhan energi listrik kampusnya,” tutup mereka.
Sementara itu, mahasiswa Pendidikan Vokasional Teknik Elektro (PVTE) angkatan 2019, Rivan Wiguna, menyampaikan bahwa penerapan solar panel ini bukanlah hal yang takzim.
“(Pemasangan Solar Panel) cukup mengesankan. Namun, sudah bukan hal yang takzim lagi. (Pasalnya) penerapan panel surya ini sudah ada sejak awal abad 20-an,” ungkap Rivan
Rivan berharap solar panel ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
“(Semoga) solar panel yang digunakan (ini) menjadi sistem kelistrikan di Untirta. Selain itu, (semoga) dilakukan perawatan secara periodik, karena melpanel surya ini rentan menurun performanya sebab digunakan di lingkungan terbuka. Terakhir, saya juga berharap, pemasangan sistem listrik dengan panel Surya (ini) bisa mengekspansi ke seluruh unit gedung bahkan merata di semua kampus (Untirta),” harap Rivan.
Reporter : Feri, Intan/BU
Penulis : Niar, Uswa/BU
Editor : Resti/BU