• Kontak
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Sabtu, 21 Mei 2022
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
SUBSCRIBE
BidikUtama.com
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
BidikUtama.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
  • Inspirasi
  • Jalan-Jalan
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Beranda Inspirasi

Nenek Maspatum, 40 Tahun Jaga Perlintasan Kereta Tanpa Palang

22 Nov. 2014
pada Inspirasi, Sosok
0
Nenek Maspatum, 40 Tahun Jaga Perlintasan Kereta Tanpa Palang

Hujan di malam hari tak menyurutkan niat Maspatum dalam menjaga pintu perlintasan kereta api tanpa palang di Kampung Kemang Pusri, Kota Serang.(Bidikutama)

174
DILIHAT
Bagikan

Bidikutama.com – Maspatum, di usia yang sudah memasuki senja tak membuat dirinya mengeluh. Setiap pagi wanita berusia 70 tahun ini sudah duduk di depan halaman rumahnya yang hanya berjarak tiga meter dari rel kereta api. Nenek ini secara sukarela menjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kampung Kemang Pusri, Kota Serang.

Empat puluh tahun lamanya Maspatum sudah menjaga secara sukarela. Dirinya merasa cukup berterimakasih kepada pihak Perusahaan Kereta Api Indonesia yang memberinya izin mendirikan rumah di samping rel kereta api. Sebagai rasa syukur itulah Nenek ini merasa berkewajiban menjaga keselamatan para pengendara yang melintasi rel kereta tanpa palang itu.

“Kurang lebih sudah empat puluh tahun, tidak ingat persisnya. Nenek membalas kebaikan hanya bisa dengan cara ini saja, karena pihak perusahaan kereta sudah kasih izin bangun rumah di pinggir rel ini,” ujarnya saat ditemui ketika menjaga perlintasan kereta api.

Nenek Maspatum.(BU)
Nenek Maspatum.(Bidikutama)

Hanya bermodalkan sebuah bendera kecil berwarna merah dan tanda berbentuk persegi enam bertuliskan stop, sang nenek dengan sigap memberi  tanda itu kepada pengendara yang biasa melewati lintasan rel kereta, untuk memberitahu bila akan ada kereta yang akan melintas.

“Inisiatif nenek untuk membantu sebagai pengganti palang rel kereta, namanya juga sesama manusia. Nenek mah ikhlas buat lakuin itu, alhamdulillahnya tapi ada aja orang yang kasih nenek uang, tapi kalau enggak ada, ya gak mau minta nenek mah. Sampai saat ini nenek percaya aja sama gusti Allah yang bakal bantu kita,” ucapnya.

Wanita yang mempunyai tiga orang anak ini bercerita, saat suaminya belum meninggal ada orang menawarkan tugas kepada mendiang suaminya. Pekerjaan tersebut untuk menjaga dan memberi peringatan jika ada kereta melintas dengan dibayar sebesar Rp 15.000,- per bulannya. Namun kala itu mendiang suaminya menolak dengan alasan terlalu besar tanggung jawab yang harus ditanggungnya.

“Uang Rp 15.000,- rupiah tidak ada apa-apanya dibanding tanggung jawab yang ditanggung, karena urusannya dengan nyawa manusia, risiko yang ditanggung terlalu besar,” kata perempuan itu sambil mengingat masa lalunya.

Walaupun sepakat tidak menerima uang itu, tapi Maspatum dan mendiang suaminya kala itu tetap berkomitmen untuk memberikan peringatan kepada pengendara setiap kali kereta akan melintas.

Nenek Maspatum ketika menjaga pintu perlintasan kereta api di Kampung Kemang Pusri, Kota Serang.(BU)
Nenek Maspatum ketika menjaga pintu perlintasan kereta api di Kampung Kemang Pusri, Kota Serang.(Bidikutama)

Dalam melakukan kegiatannya Maspatum tak mengenal lagi siang ataupun malam, hingga jadwal kereta melintas pun dia sudah hafal betul dikepalanya. Tinggal puluhan tahun di pinggir rel kereta api membuat Maspatum mempunyai feeling tersendiri jika kereta akan melintas. Dalam sehari lebih dari lima kereta penumpang termasuk kereta batu bara melintas di perlintasan tersebut.

“Kalau jadwal kereta sudah hafal cuma tidak seperti zaman dahulu, kalau sekarang waktu kereta lewat dengan jadwal suka agak meleset sedikit. Makanya kalau kereta sudah dekat nenek suka lari dari dalam rumah sambil teriak ngasih tahu kendaraan yang mau lewat, kadang-kadang agak repot juga namanya udah tua,” ungkapnya diiringi dengan ketawa kecil.(Rizhar/BU)

Tag: 40 tahunbantennenek masmatumnenek maspatumpenjaga rel keretaserang
KirimBagikanTweetBagikan
Pos Sebelumnya

Mahasiswa Masih Keluhkan Permasalahan Listrik di Kampus Ciwaru

Pos Selanjutnya

Ribuan Buruh Demo, Banyak Mahasiswa Terlambat Terjebak Macet

BERITA TERKAIT

Check This Out! Buat Kagum Keluarga dengan OOTD Ini

Check This Out! Buat Kagum Keluarga dengan OOTD Ini

30 Apr. 2022
27
5 Ide Outfit Kuliah Offline

5 Ide Outfit Kuliah Offline

17 Nov. 2021
137
Pos Selanjutnya
Ribuan Buruh Demo, Banyak Mahasiswa Terlambat Terjebak Macet

Ribuan Buruh Demo, Banyak Mahasiswa Terlambat Terjebak Macet

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Prodi Ikom Untirta Kembali Juara Bertahan Peminat di SNMPTN 2022

Prodi Ikom Untirta Kembali Juara Bertahan Peminat di SNMPTN 2022

12 Mar. 2022
36
Masa Kampanye Telah Usai, Begini Ragam Tanggapan Mahasiswa

Masa Kampanye Telah Usai, Begini Ragam Tanggapan Mahasiswa

3 Mar. 2022
92

Berita Populer

Untirta Targetkan 7000 Pendaftar Jalur SMMPTN-Barat

Ingin Ikut PMM 2? Untirta Siapkan 350 Kuota Mahasiswa

16 Mei. 2022
105
Catatan Harian Intelektual Muslim dan Kebebasan Berpikir dalam Podcast Deddy Corbuzier Mengenai LGBT

Catatan Harian Intelektual Muslim dan Kebebasan Berpikir dalam Podcast Deddy Corbuzier Mengenai LGBT

15 Mei. 2022
74
Bangga! 2 Mahasiswa Untirta Lolos Jadi Awardee IISMA 2022

Bangga! 2 Mahasiswa Untirta Lolos Jadi Awardee IISMA 2022

17 Mei. 2022
61
Untirta Resmi Pasang Solar Panel, Begini Tanggapan Mahasiswa

Untirta Resmi Pasang Solar Panel, Begini Tanggapan Mahasiswa

18 Mei. 2022
59
Buku Bekas

Buku Bekas

20 Mei. 2022
58
Pemerintah Longgarkan Pemakaian Masker, Sivitas Akademika Untirta Buka Suara

Pemerintah Longgarkan Pemakaian Masker, Sivitas Akademika Untirta Buka Suara

19 Mei. 2022
53

Komentar Terkini

  • Simplegirl pada 5 Ide Outfit Kuliah Offline
  • Dede supriyadi pada Hujan Deras Akibatkan FKIP Kampus Untirta Terendam Banjir
  • Mahendra pada Kepala Outlet BNI Sindangsari Akhirnya Buka Suara Perihal KTM Untirta
  • Azzalfa Aliran Rizkya pada Transparansi di Balik KTM Untirta
  • Sarah Haderizqj pada UU TPKS Disahkan, Sivitas Untirta Memberikan Tanggapannya
rekonnekt.studio rekonnekt.studio rekonnekt.studio
IKLAN

BidikUtama.com

Redaksi Bidik Utama menerima karya berupa cerpen, opini, dan resensi. Karya disertai identitas pengirim berupa nama dan asal instansi/Universitas. Karya yang telah masuk menjadi milik redaksi. Dikirim melalui email ke redaksi@bidikutama.com

Kategori

  • Akademik
  • Berita Mahasiswa
  • Inspirasi
  • Jalan-Jalan
  • Karya Mahasiswa
  • Opini
  • Sosok
  • Suara Kita
  • Sudah Tahukah?
  • Tentang Bidik Utama
  • Usaha Mahasiswa
  • Kontak
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© Bidik Utama. Hak Cipta dilindungi undang-undang. ❤️ by Rekonnekt Studio

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan

© Bidik Utama. Hak Cipta dilindungi undang-undang. ❤️ by Rekonnekt Studio