Bidikutama.com – Pasti kalian pernah menonton film Finding Nemo. Ya, sewaktu saya kecil dulu, saya pikir, saya hanya bisa melihat sosok Nemo dari layar televisi saja, dan berfikir bahwa Nemo hanya ada di perairan luar negeri. Akan tetapi akhir-akhir ini, saya baru saja tahu bahwa ikan cantik ini ternyata ada di perairan Indonesia! Yeay.
Jadi pada bulan Agustus 2014 lalu, tepatnya pada hari libur kemerdekaan Indonesia yang ke-69, saya mendapat kesempatan untuk berlibur sekaligus merayakan hari kemerdekaan RI di pulau Pahawang, Provinsi Lampung, dan saya menemukan Nemo di salah satu spot snorkeling yang ada di sekitar pulau Pahawang. Tapitidak hanya menemukan Nemo, saya juga menemukan keindahan yang luar biasa dibawah laut Pahawang ini. Mau tahu apa saja yang saya temukan? Lanjut dong bacanya.
Sebelumnya saya ingin menyampaikan pada kalian semua,saya sangat bangga menjadi warga Negara Indonesia dengan segala kekayaan alamnya yang tak terhitung. Lupakan semua yang buruk tentang Indonesia, nikmati Indonesia dengan warna hijaunya.
Pukul tujuh pagi, saya dan rombongan tiba di pelabuhan Ketapang yang terletak di sebuah desa kecil bernama Ketapang, yang ada di wilayah Pesawaran, Lampung. Sebelumnya, saya memulai perjalanan dari Cilegon, Banten, dan berkumpul di pelabuhan Merak bersama rombongan. Jarak tempuh Merak-Ketapang memakan waktu sampai 6 jam. Lumayan capek sih di jalan.
Sambil menunggu salah satu rombongan yang berasal dari kota Lampung, pagi itu kami memulai dengan sarapan terlebih dahulu, sekaligus berganti pakaian untuk snorkeling di pulau Kelagian.
Setelah rombongan lengkap, saya dan rombongan menaiki perahu untuk menuju pulau Kelagian yang menjadi spot snorkeling pertama pada hari itu. Pulau Kelagian adalah salah satu pulau kecil yang terletak di sekitar pulau Pahawang.
Sampai di Kelagian, mata saya diberi pemandangan yang luar biasa indahnya, yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Cuaca pada hari itu cerah dan berawan. Air yang berwarna hijau kebiruan, terumbu karang yang terlihat dari atas perahu, juga ikan-ikan kecil yang bersembunyi dibalik terumbu menjadi pemandangan “Selamat Datang” bagi saya. Rasa-rasanya, perjalanan yang melelahkan untuk menuju lukisan Tuhan yang satu ini, semuanya terbayar lunas.
Puas dengan spot pertama snorkeling, kami diajak menyisir kembali spot-spot snorkeling di sekitar Kelagian sampai pukul dua belas siang. Saking asyiknya snorkeling, karena itu adalah pengalaman pertama saya snorkeling, saya sampai lupa untuk mengisi perut. Lalu perahu kami menuju pulau Tanjung Putus untuk makan siang terlebih dahulu.
Untuk foto pulau Tanjung Putus sendiri saya tidak mengambil foto pulau tersebut secara keseluruhan, akan tetapi saya punya foto ini:
Saya menemukan bintang laut tersebut di pinggiran pantai Tanjung Putus. Ada sekitar delapan bintang laut yang saya temukan, beberapa sudah mati karena terinjak-injak orang yang berkunjung ke pulau itu. Bintang laut ini mudah sekali terinjak karena tidak terlihat dengan orang-orang yang melewati pantai tersebut. Warna bintang laut yang serupa dengan pasir, membuat ia sering tidak terlihat oleh orang yang berkunjung.
Selesai makan di Tanjung Putus, saya kira snorkelingnya sudah selesai. Ternyata, masih ada 3 spot snorkeling lagi yang akan kami kunjungi.
Sudah 4 spot snorkeling yang kami kunjungi, tapi saya belum juga Finding Nemo di spot-spot snorkeling tersebut. Tibalah kami di spot snorkeling terakhir, yaitu pulau Pahawang. Meski bukan saya duluan yang menemukan Nemo di spot ini, tapi saya tetap merasa beruntung. Akhirnya…. Saya bertemu Nemo! “Hai, Nemo, sudah sekian lama aku mencarimu tapi kau selalu bersembunyi”.
Menjelang sore, kami menuju homestay di Pulau Pahawang. Sayang sekali, sore itu awan menutupi matahari yang siap mempertunjukkan kebolehannya ketika ia akan tenggelam. Jadi, gagal dapet sunset deh.
Kegiatan kami pada malam hari tidak banyak, hanya makan lalu menerbangkan lampion untuk keseruan liburan kali ini.
Keesokan paginya, saya bangun pagi sekali demi melihat sunrise di pulau Pahawang. Meski sore kemarin saya gagal mendapatkan sunset di pinggiran Pahawang, pagi ini matahari dan awan seperti sudah berunding sebelumnya, mereka menampakkan diri dengan indahnya.
Usai menikmati sunrise, saya kembali ke homestay untuk sarapan. Setelah sarapan, kami bersiap untuk berkeliling pulau Pahawang Kecil.
Sampai di Pahawang Kecil, terlihat sebuah resort kecil di pulau Pahawang Kecil yang dimiliki warga Negara Perancis. Kami tidak diperbolehkan bermain-main di sekeliling resort itu, terlebih jika pemiliknya sedang berlibur di resortnya, kami tidak diperbolehkan ke Pahawang Kecil. Berjalan sedikit kea rah kiri Pahawang Kecil, kami melihat pasir timbul disana.
Jika pada umumnya di tengah laut airnya cenderung memiliki kedalaman yang cukup dalam, akan tetapi pada pasir timbul ini, sampai di tengah laut pun kita akan tetap berada seperti di pantai. Pada pagi hari, pasir ini timbul lumayan tinggi, semakin siang, pasirnya semakin tertutup oleh air.
Sayangnya, kami tidak snorkeling di sekitar Pahawang Kecil yang merupakan spot paling bagus menurut pendamping kami. Kecewa, tapi, ya sudahlah. Setelah itu kami kembali menuju homestay di Pahawang untuk berkemas dan kembali pulang ke rumah masing-masing. Bye, Pahawang!
Jadi, inilah cerita Finding Nemo saya di pulau Pahawang. Ayo angkat tasmu untuk keliling Indonesia.
Nihlah Ayu
LPM Bidik Utama