Bidikutama.com – Buku Re: dan Perempuan karya Maman Suherman menggambarkan sisi lain kehidupan seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) lesbian yang berjuang menjalankan profesinya di tengah stigma dan diskriminasi masyarakat. Melalui tokoh utama bernama Re, buku ini menyoroti bagaimana ia harus bertahan hidup dengan menjadi pekerja seks, menghadapi tantangan membesarkan anak, kesulitan finansial, dan status sosial yang sering dianggap berada di lapisan terbawah masyarakat. Selasa (5/11)
PSK selalu menuai kontroversi yang tak lekang oleh waktu. Faktanya praktik jasa prostitusi sudah ada sejak peradaban kuno ribuan tahun lalu. Namun, praktik prostitusi pada peradaban kuno cukup berbeda dengan prinsip praktik prostitusi modern. Praktik prostitusi pada peradaban kuno justru diperuntukkan kepentingan agama.
Pada masa itu, para perempuan mengabdi pada kuil dewa Ishtar, dewi cinta dan perang. Mereka menawarkan jasa tubuh mereka untuk para pria yang menyumbangkan uang untuk kuil. Jasa yang ditawarkan yakni menggunakan kekuatan tubuh para perempuan ini yang dianggap suci.
Seiring berjalannya waktu, ada pergeseran representasi praktik prostitusi yang diiringi berubahnya nilai moral di sosial bahkan munculnya stigma. Pada era modern, khususnya di Indonesia praktik prostitusi dinilai tabu. Para PSK kerap dipersepsikan perusak moral bangsa, alasan diantaranya yakni PSK berlawanan dengan iklim Indonesia yang memegang erat nilai nilai agama. Pertanyaannya, apakah stigma yang dipikul PSK selaras dengan individu yang lain, sama halnya berbuat dosa namun stigma yang dipikul tidak sebanding dengan apa yang PSK pikul?.
Buku Re: dan Perempuan karya Maman Suherman menggambarkan sisi lain kehidupan seorang PSK lesbian yang berjuang menjalankan profesinya di tengah stigma dan diskriminasi masyarakat. Melalui tokoh utama bernama Re, buku ini menyoroti bagaimana ia harus bertahan hidup dengan menjadi pekerja seks, menghadapi tantangan membesarkan anak, kesulitan finansial, dan status sosial yang sering dianggap berada di lapisan terbawah masyarakat.
Buku ini menyajikan kesinambungan persoalan hidup yang Re rasakan dari ia kecil hingga ia tumbuh dewasa. Mulai dari hiruk pikuk kekerasan dan penelantaran yang dibumbui kondisi finansial yang mencekik. Bahkan isu kurangnya pendidikan dan perdagangan manusia menjadi sorotan yang menarik ditelusuri lebih dalam. Haus akan cinta dan pengakuan juga tak lekang dari pencarian jati diri Re hingga ia memutuskan menjadi seorang PSK. Kecanduan yang dialami Re disinyalir pelariannya dalam menjalani kerasnya kehidupan.
Buku Re dan Perempuan yang pertama kali terbit 2014, menyuarakan isu tabu yang hadir ditengah masyarakat. Mengungkap hal yang mendorong seorang PSK memutuskan jalan kehidupannya yang dinilai berseberangan dengan nilai moral masyarakat. Hal ini juga mampu mendorong para pembaca mengkritik secara tidak langsung kurang pedulinya pemerintah pada hak kaum marginal.
Penulis : Nadira/BU
Editor : Ardhilah/BU