• Kontak
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Minggu, 9 November 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
SUBSCRIBE
BidikUtama.com
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
BidikUtama.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
  • Inspirasi
  • Jalan-Jalan
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Beranda Feature

Cerita Lapar Dari Mereka yang Tak Berpuasa

17 Mar. 2024
pada Feature, Sudah Tahukah?
0
Cerita Lapar Dari Mereka yang Tak Berpuasa

Sumber : detikfood.com

156
DILIHAT
Bagikan

Bidikutama.com – Selama bulan Ramadhan, kantin di kampus terlihat lengang. Tidak ada kegiatan jual-beli disana, semua toko tertutup tirainya masing-masing. (17/3)

Diva Octavianus, mahasiswa rantau asal Kutabumi, Tangerang, yang merupakan seorang Protestan tidak menjalankan ibadah Puasa di bulan Ramadan, tetapi ia tetap menjalani perkuliahan selayaknya teman-teman muslim lainnya.

Hari itu, Diva kedapatan untuk menjalani perkuliahan pada siang hari. Perutnya bergemuruh. Wajar, waktu sudah menunjukan jam makan siang. Lantas, Diva yang sudah terbiasa hidup berdampingan dengan keberagaman itu memutuskan untuk mencari makan siang di luar kampusnya.

Tetapi, tempat makan langganan Diva juga tutup. Peraturan Daerah Kota Serang No. 2 Tahun 2010 pasal 10 mengatur larangan bagi warung makan dilarang beroperasi pada siang hari di bulan puasa. Peraturan itu diperkuat dengan Surat Himbauan yang diteken tiga lembaga, Pemerintah Kota Serang, MUI, Kementerian Agama dengan Nomor: 400.8.1/424-Kesra.Setda/III/2024 yang salah satu poinnya tertulis warung makan hanya boleh beroperasi dari pukul 16.00-04.30 WIB.

Diva mengungkapkan, beberapa warung memang tetap ada yang melayani makan di tempat. Namun dengan kondisi warung yang tertutup dengan tirai. Meski sudah ditutup untuk menghormati lingkungan, mahasiswa ini kadang masih kerap merasa was-was jika kedapatan makan di tempat.

“Lebih ke gak enak dilihatin orang aja sih kalau beli makan, meskipun gua kristen tapi, kan, orang gak tahu. Jadi pas diliatin kayak ketahuan batal puasa,” ujar Diva.

Karena itu, Diva jadi lebih memilih untuk memasak di indekosnya. Meski lebih kompleks ketimbang membeli, ia merasa lebih nyaman dan sebagai bentuk saling menghormati.

Pria ini juga mengaku sangat menghargai nilai-nilai religi dan budaya tempat ia tinggal. Menurutnya, justru bulan Ramadan menciptakan momen tersendiri dibanding bulan-bulan lainnya. Termasuk untuknya.

Hal serupa juga dialami Michael Alberto, mahasiswa rantau asal Rajek, Kabupaten Tangerang. Michael, sebagai penganut Protestan juga, sempat kebingungan untuk memenuhi kebutuhan perutnya di tengah hari pada bulan puasa. Ia juga mengaku peraturan daerah itu berdampak pada operasional warung makan di sekitar indekosnya. Oleh karena itu, Michael lebih memilih memasak di kost. Hitung-hitung hemat biaya pengeluaran, pikir Michael.

Pria berdarah Sumatera Utara ini, berpendapat semestinya warung makan tetap diperbolehkan buka diluar jam ketentuan itu. Namun tetap dengan beberapa syarat guna menghormati warga yang berpuasa. Ia khawatir pendapatan para pedagang tersebut akan berdampak, mengingat jam operasional mereka yang diperketat.

“Karena bagaimanapun itu mata pencaharian mereka, dan masih banyak orang dari berbagai kalangan yang butuh makanan yang mereka jual,” ujar Michael.

Baik Diva maupun Michael kompak dalam menghormati keberagaman keyakinan maupun budaya di tempat mereka menetap. Dimana langit Bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Namun kadang perihal urusan perut memang suka bikin bingung.

 

Penulis : Alif Bintang/BU

Editor : Ardhilah/BU

Tag: Berita Mahasiswaberita untirtaBulan Suci RamadhanfeatureKeberagamanTak berpuasa
KirimBagikanTweetBagikan
Pos Sebelumnya

Mewujudkan Masa Depan Emas Melalui Pendidikan Berkualitas

Pos Selanjutnya

Hendak Menyebrang, Mahasiswi Untirta Tertabrak Pengendara Motor

BERITA TERKAIT

Berburu Takjil, Tradisi Unik pada Bulan Ramadan di Indonesia

Berburu Takjil, Tradisi Unik pada Bulan Ramadan di Indonesia

6 Mar. 2025
192
Mengenal Pneumonia, Wabah yang Merebak di Jepang

Mengenal Pneumonia, Wabah yang Merebak di Jepang

24 Feb. 2025
168
Pos Selanjutnya
Hendak Menyebrang, Mahasiswi Untirta Tertabrak Pengendara Motor

Hendak Menyebrang, Mahasiswi Untirta Tertabrak Pengendara Motor

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Rektor Tetapkan Libur Hari Raya di Untirta, Berikut Tanggalnya

Rektor Tetapkan Libur Hari Raya di Untirta, Berikut Tanggalnya

5 Mei. 2021
464
Sempat Ricuh, Pelaksanaan MOMB Hari Kedua Tidak Terlaksana

Sempat Ricuh, Pelaksanaan MOMB Hari Kedua Tidak Terlaksana

12 Sep. 2014
77

Berita Populer

Ekspresi Gender Mahasiswa Untirta Saat Wisuda Tuai Beragam Tanggapan

Ekspresi Gender Mahasiswa Untirta Saat Wisuda Tuai Beragam Tanggapan

8 Nov. 2025
94
Gibran Gandeng Dosen FH Untirta Hadapi Gugatan Hukum

Gibran Gandeng Dosen FH Untirta Hadapi Gugatan Hukum

24 Okt. 2025
42.9k
Rendahnya Tingkat Literasi dan Numerasi Indonesia: Alasan dan Solusinya

Rendahnya Tingkat Literasi dan Numerasi Indonesia: Alasan dan Solusinya

5 Mei. 2024
3.7k
Tragedi Kawin

Tragedi Kawin

20 Mei. 2022
2.6k
Tim EDC Untirta Raih Juara 2 Ajang NUDC 2025

Tim EDC Untirta Raih Juara 2 Ajang NUDC 2025

1 Nov. 2025
45
Mahasiswa Keluhkan Banyak yang Merokok Sembarangan di Lingkungan Kampus Untirta

Mahasiswa Keluhkan Banyak yang Merokok Sembarangan di Lingkungan Kampus Untirta

23 Feb. 2024
296

Komentar Terkini

  • Wyndjo pada Gibran Gandeng Dosen FH Untirta Hadapi Gugatan Hukum
  • Sumsar pada Gibran Gandeng Dosen FH Untirta Hadapi Gugatan Hukum
  • Sumar pada Gibran Gandeng Dosen FH Untirta Hadapi Gugatan Hukum
  • Babet pada Gibran Gandeng Dosen FH Untirta Hadapi Gugatan Hukum
  • Babet pada Gibran Gandeng Dosen FH Untirta Hadapi Gugatan Hukum

BidikUtama.com

Redaksi Bidik Utama menerima karya berupa cerpen, opini, dan resensi. Karya disertai identitas pengirim berupa nama dan asal instansi/Universitas. Karya yang telah masuk menjadi milik redaksi. Dikirim melalui email ke redaksi@bidikutama.com

Kategori

  • Akademik
  • Berita Mahasiswa
  • bidikutama
  • Cerita Pendek
  • Feature
  • FKIP
  • Hardnews
  • Inspirasi
  • IOC
  • Jalan-Jalan
  • Karya Mahasiswa
  • Opini
  • Portugis
  • Prestasi Mahasiswa
  • Puisi
  • Resensi
  • softnews
  • Sosok
  • Suara Kita
  • Sudah Tahukah?
  • Tentang Bidik Utama
  • Usaha Mahasiswa
  • Kontak
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© Bidik Utama. Hak Cipta dilindungi undang-undang. | Awan Studio

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan

© Bidik Utama. Hak Cipta dilindungi undang-undang. | Awan Studio