• Kontak
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Rabu, 31 Mei 2023
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
SUBSCRIBE
BidikUtama.com
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
BidikUtama.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
  • Inspirasi
  • Jalan-Jalan
  • PEDOMAN PEMBERITAAN MEDIA SIBER
Beranda Akademik Opini

Etika Atheisme dan Semangat Philantropis

17 Agu. 2016
pada Opini, Sudah Tahukah?
0
Etika Atheisme dan Semangat Philantropis

foto : nytimes.com

205
DILIHAT
Bagikan

Bidikutama.com – Mungkin kita akan menghakimi ketika atheisme sebagai suatu yang salah dengan kontruksi budaya kita saat ini. Banyak pergejolakan konflik yang kita lihat dengan landasan religiusitas. Melirik kebelakang memang kita punya sejarah dengan budaya yang berunsur moderat. Tapi perkembangan zaman sepertinya tidak bisa membuat kontruksi berfikir kita menjadi lebih modern, karena unsur moderat dari budaya yang ada mendogma dan membuat pikiran kita seakan terpenjara.

Atheisme merupakan sebuah kepercayaan yang menjadikan manusia seutuhnya. Perbuatan mereka tidak mempunyai unsur pamrih, apabila mereka melakukan kebaikan hampir dipastikan yang menjadi landasan hanya pikiran yang menahkodai. Begitupun sebaliknya apabila mereka melakukan perbuatan buruk, itu hanya kecenderungan akal sehatnya yang kurang sehat. Oleh karena itu, apa benar sebuah perbuatan baik itu datang dari agama yang kita tahu bahwa agama itu telah banyak mengajarkan hal-hal baik. Mungkin kebaikan itu datang dari budaya dan pemikiran individu.

Pada dasarnya agama dijadikan sebuah pedoman atau sandaran bagi pemeluknya untuk menjadikan pemeluknya melakukan perbuatan yang baik. Mungkin sampai saat ini banyak orang percaya dengan itu dan mempercayakan agama sebagai pelindung dirinya dari malapetaka. Dengan realitas seperti itu mungkin agama bisa memonopoli kebenaran dan itu mencirikan kearogansian dari agama. Menurut Nietzsche, sebuah kebenaran itu hanya kamuflase dari hasrat inginnya berkuasa. Dia juga mengharamkan agama itu dijadikan kebenaran yang objektif, karena menurut dia kebenaran itu harus selalu dicari tanpa kita mengetahui kebenaran yang mutlak itu apa.

Dengan demikian, kekuasaan bisa saja berlandaskan agama. Karena sangat mudah memonopoli kebenaran-kebenaran yang diucapkan agama. Ini mungkin sebagai alasan bahwa atheisme tidak ingin memeluk agama apapun, karena kearogansian agama yang benar adanya bisa memonopoli kebenaran yang menganggapi diri dari setiap individu arogan terhadap kehidupan sosialnya.

 Philantropis mungkin cara kita melihat seorang melakukan perbuatan baik. Karena philantropis dianggap dapat menguntungkan orang lain dan membuat kesan yang baik. Philantropis merupakan suatu bentuk kedermawanan seseorang untuk memberikan sesuatu yang biasanya dibutuhkan orang lain. Bentuk kegiatan ini sebagai salah satu yang diajarkan agama, akan tetapi seorang atheisme pun banyak yang melakukan ini.

Bila kita melihat dari sudut pandang kritis mungkin tindakan philantropis merupakan ajang politik untuk mendapatkan sesuatu dan bisa dikatakan bahwa ini adalah politik philantropis. Banyak hal seperti ini terjadi, semisal menjelangnya pemilihan umum (Pemilu) banyak aktivis politik melakukan tindakan philantropis untuk merebut pikiran dan nurani rakyat. Pelaku politik melakukan kegiatan philantropis dan diiringi penyebaran wacana-wacana yang bakal mensehjetrakan

Teori pertukaran yang diungkapkan Peter M. Blau bahwa setiap pertukaran sosial pasti ada reward dan cost. Menurut Blau juga ada dua tipe ganjaran, yaitu ganjaran instrinsik dan ekstrinsik. Instrinsik berupa kasih saying, cinta, kehormatan atau yang tidak berbentuk nyata dan ekstrinsik berupa hal-hal yang nyata seperti uang, barangatau jasa yang berbentuk nyata.

Contoh nyata dari seorang atheisme yang menyebarkan semangat philantropis yang positif adalah seorang pendiri facebook Mark Zuckerberg. Kelahiran putri pertamanya dia berniat memberikan sahamnya sebesar 99% untuk memajukan kehidupan manusia di masa depan. Mungkin Mark berfikir dengan memberikan ekonomi kepada instansi penelitian untuk kemajuan manusia bisa lebih baik, karena dia melihat manusia banyak yang membuat kerusakan. Dengan demikian, Mark mencoba memberikan pertukaran dengan bentuk philantropis dan diarahkan kepada semua umat manusia.

Melihat masalah seperti ini apa yang mendorong Mark berbuat baik. Apa agama yang selalu mengajarkan kita berbuat baik, tapi jelas Mark seorang atheisme yang mampu berfikir jernih untuk melakukan tindakan sosial. Semangat philantropis yang diberikan Mark mengalahkan manusia yang mempunyai agama. Dari pelajaran seperti ini apa mungkin kita harus menghakimi selalu bahwa atheisme merupakan bentuk kejahatan yang diarahkan ke agama.

 Stop penghakiman yang dapat menimbulkan konflik, mulailah menghargai mereka yang beragama atau yang tidak beragama. Bisa melakukan suatu tindakan yang baik seperti philantropis mungkin bisa memberi kita suatu point yang baik sebagai orang yang agamis.

Dengan demikian, agama harus menjadi penyemangat buat kita untuk melakukan tindakan baik seperti philantropis. Inilah yang membedakan semangat philantropis seorang yang atheis dan yang beragama, dan pada akhirnya menciptakan kesetaraan atau keseimbangan dalam hidup yang harusnya penuh dengan makna.

Penulis : Robi Muhamad Rajab/Kontributor

Mahasiswa Sosiologi 2014, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Tag: etikaopinimahasiswaphilantropisseranguntirta
KirimBagikanTweetBagikan
Pos Sebelumnya

Tips Sebelum Mengikuti Ospek

Pos Selanjutnya

Ada Apa Dengan Ospek Untirta?

BERITA TERKAIT

Aksi Kejahatan Digital: Revenge Porn dan Dampaknya Pada Korban

Aksi Kejahatan Digital: Revenge Porn dan Dampaknya Pada Korban

29 Mei. 2023
32
Lebih Fleksibel, Ini Mengapa Universitas Usahakan Status PTN-BH

Lebih Fleksibel, Ini Mengapa Universitas Usahakan Status PTN-BH

28 Mei. 2023
72
Pos Selanjutnya
Ada Apa Dengan Ospek Untirta?

Ada Apa Dengan Ospek Untirta?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Sebar Kebahagiaan, Himepta Sukses Gelar Acara Berkah 

Sebar Kebahagiaan, Himepta Sukses Gelar Acara Berkah 

28 Nov. 2022
17

Koalisi Masyarakat dan LBH Kecam Keras Tindak Kejahatan Seksual

25 Okt. 2021
57

Berita Populer

Dilaksanakan tertutup, ini 3 Besar Calon Rektor Untirta

Dilaksanakan tertutup, ini 3 Besar Calon Rektor Untirta

30 Mei. 2023
559
Untirta Tetapkan Libur Panjang Akhir Minggu Mendatang, Catat Tanggalnya

Untirta Tetapkan Libur Panjang Akhir Minggu Mendatang, Catat Tanggalnya

30 Mei. 2023
504
Untirta Resmi Umumkan Perubahan Jadwal Semester Genap TA 2023/2024

Untirta Resmi Umumkan Perubahan Jadwal Semester Genap TA 2023/2024

27 Mei. 2023
103
Begini Kata WR I Soal Pengunduran Wisuda Gelombang 2

Begini Kata WR I Soal Pengunduran Wisuda Gelombang 2

27 Mei. 2023
83
Lebih Fleksibel, Ini Mengapa Universitas Usahakan Status PTN-BH

Lebih Fleksibel, Ini Mengapa Universitas Usahakan Status PTN-BH

28 Mei. 2023
72
Untuk Rektor Baru, Mahasiswa Untirta Tuntut 3 Kriteria ini

Untuk Rektor Baru, Mahasiswa Untirta Tuntut 3 Kriteria ini

25 Mei. 2023
66

Komentar Terkini

  • Aya/BU pada Mulai Hari ini UKT Sudah dapat Dibayarkan
  • Aya/BU pada Begini Hasil Audiensi Soal UKT Maba Untirta 2023
  • Aya/BU pada Begini Hasil Audiensi Soal UKT Maba Untirta 2023
  • Hidayat Saripudin pada Begini Hasil Audiensi Soal UKT Maba Untirta 2023
  • Ahya Muhtadi pada Begini Hasil Audiensi Soal UKT Maba Untirta 2023
rekonnekt.studio rekonnekt.studio rekonnekt.studio
IKLAN

BidikUtama.com

Redaksi Bidik Utama menerima karya berupa cerpen, opini, dan resensi. Karya disertai identitas pengirim berupa nama dan asal instansi/Universitas. Karya yang telah masuk menjadi milik redaksi. Dikirim melalui email ke redaksi@bidikutama.com

Kategori

  • Akademik
  • Berita Mahasiswa
  • Cerita Pendek
  • FKIP
  • Inspirasi
  • Jalan-Jalan
  • Karya Mahasiswa
  • Opini
  • Sosok
  • Suara Kita
  • Sudah Tahukah?
  • Tentang Bidik Utama
  • Usaha Mahasiswa
  • Kontak
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© Bidik Utama. Hak Cipta dilindungi undang-undang. ❤️ by Rekonnekt Studio

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Berita Mahasiswa
  • Sudah Tahukah?
  • Akademik
    • Opini
  • Inspirasi
    • Sosok
    • Usaha Mahasiswa
  • Jalan-Jalan

© Bidik Utama. Hak Cipta dilindungi undang-undang. ❤️ by Rekonnekt Studio