Bidikutama.com – Pemerintah resmi menerbitkan larangan mudik yang berlaku pada 6 hingga 17 Mei 2021. Di sisi lain, tempat wisata diperbolehkan buka selama Ramadhan. Terkait hal ini, mahasiswa pun turut berikan tanggapannya. (16/4)
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Ruridwanda La Kariste, mengungkapkan dirinya bingung dengan kebijakan pemerintah yang dinilai tidak konsisten.
“Sebenarnya sangat membingungkan, bagaimana bisa wisata dibuka tetapi mudik dilarang. Yang jadi masalah itu pemerintah tidak konsistensi dalam menerapkan kebijakan ya. Untuk tanggapan mungkin itu yang akan menjadi masalah pemerintah daerah, bagaimana cara mengelola mereka (red- masyarakat) untuk pemberitahuan atas kebijakan ini,” ujar Ruridwanda.
Ruridwanda berharap pemerintah akan menindak lanjuti kebijakan ini
“Untuk kebijakan mudik dan pariwisata, saya harap itu kebijakan ditinjau kembali. Sebab, dalam kondisi pandemi ini merujuk pada tahun lalu saja, bagi sektor pariwisata itu adalah salah satu sektor yang tertekan akibat kebijakan ini. Apalagi ekonomi kita baru tumbuh tapi dipersulit lagi.
Termasuk saya yang mau membangun bisnis travel lagi untuk mengundurkan lagi karena kondisi yang tidak tepat, begitu,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fathul Aziz, turut memberikan tanggapannya. Dirinya mengatakan bahwa pemerintah dan juga masyarakat harus serius menanggapi pandemi di bulan Ramadhan ini.
“Pemerintah dan masyarakat harus serius dalam menangani kasus wabah covid 19 ini, jikalau dilarang yah dilarang jangan sampai ada istilah satu (mudik) dilarang, satu (tempat pariwisata) diperbolehkan,” ungkap Fathul
Fathul juga mengatakan dirinya akan mengikuti kebijakan pemerintah dengan baik.
“Saya akan mengikuti kebijakan pemerintan setempat demi kebaikan bersama,” tambah Fathul.
“Harapannya lebih baik dilarang saja keduanya agar kasus wabah covid 19 di negri cepat teratasi. Jikalau mudik dan pariwisata memang diharuskan terjadi karna ekonomi yang darurat diharapkan bisa benar benar mematuhi protokol kesehatan dengan ketat,” harapnya.
Sebelumnya acara talkshow Mata Najwa, menayangkan wawancara terkait kebijakan membuka tempat wisata selama Ramadhan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, hadir sebagai salah satu narasumber dan menjelaskan terkait kebijakan tersebut.
Reporter : Putri/BU
Penulis : Fatima, Niar/BU
Editor : Hafidzha/BU