Bidikutama.com – Menjelang akhir tahun, media sosial, terutama X dan Instagram, dipenuhi unggahan mengenai pencapaian pribadi dan rencana besar untuk tahun yang akan datang. Unggahan tersebut beragam, mulai dari resolusi ambisius hingga refleksi sederhana. Senin (30/12)
Apakah membuat resolusi itu penting? Jawabannya bergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing individu. Bagi sebagian orang, resolusi bisa menjadi alat yang membantu merancang arah hidup, menetapkan prioritas, dan memberikan motivasi untuk berkembang.
Resolusi dapat memberikan semacam peta jalan, sebagai panduan untuk melangkah lebih jauh menghadapi tahun yang baru. Namun, penting untuk diingat bahwa resolusi bukanlah kontrak yang harus diwujudkan dengan sempurna.
Menurut Psychology Today, banyak resolusi yang gagal bukan karena kurangnya kemampuan, melainkan karena target yang terlalu besar dan tidak realistis. Fokus pada proses perubahan dan perbaikan kecil lebih penting daripada mengejar kesempurnaan yang kadang sulit dicapai.
Bagi mereka yang memilih untuk tidak membuat resolusi, ini bukan berarti tanpa tujuan. Pendekatan ini justru dapat memperkuat kebiasaan positif yang telah ada tanpa merasa tertekan oleh target baru.
Tantangan terbesar di era digital adalah godaan untuk membandingkan diri dengan orang lain. Media sosial sering kali memunculkan perasaan bahwa kita tertinggal atau kurang berprestasi ketika melihat pencapaian orang lain.
Padahal, setiap individu memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan apa yang terlihat di media sosial sering kali hanya sebagian kecil dari kenyataan. Refleksi tetap menjadi bagian penting, baik bagi yang membuat resolusi maupun yang tidak.
Dengan memahami apa yang telah dicapai, apa yang perlu diperbaiki, dan apa yang layak dipertahankan, seseorang dapat melangkah ke tahun baru dengan lebih percaya diri. Langkah-langkah kecil yang konsisten, seperti meluangkan waktu untuk diri sendiri atau menjaga hubungan baik dengan orang lain, sering kali memberikan dampak lebih besar daripada target ambisius yang sulit dicapai.
Pada akhirnya, memilih untuk membuat resolusi atau tidak adalah keputusan pribadi. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjadikan tahun baru sebagai kesempatan untuk tumbuh, belajar, dan menjalani hidup dengan cara yang seimbang dan bermakna, sesuai dengan kebutuhan diri kita.
Penulis : Esther Caroline Sianipar/Mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia Untirta
Editor : Nadira/BU