Bidikutama.com – Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan setiap tahunnya, memiliki keidentikan sendiri dengan berbagai tradisi yang sangat melekat dengan masyarakat Indonesia. Simak! Tradisi unik Hari Raya Idul Fitri di Indonesia.
Tradisi yang begitu kental ini, sudah dilakukan secara turun-temurun dan menjadi hal wajib yang sangat dirindukan masyarakat. Namun, tahun ini, banyak masyarakat terpaksa tidak melakukan tradisi hari raya karena situasi pandemi virus corona yang belum usai. Dilansir dari Kompas, berikut tradisi unik Hari Raya Idul Fitri di berbagai daerah di Indonesia:
- Grebeg Syawal di Yogyakarta
Grebeg Syawal merupakan tradisi unik yang terkenal di Yogyakarta. Tradisi ini merupakan sebuah ritual keraton Yogyakarta dalam memperingati Idul Fitri yang dilangsungkan tepat pada 1 Syawal.
Upacara grebeg syawal diawali dengan keluarnya gunug lanang (kakung) dan dibawa ke Mesjid Gede Keraton Ngayogyakarta untuk didoakan.
Gunungang lanang sendiri terbuat dari berbagai macam sayur-mayur dan hasil bumi yang dihasilkan masyarakat setempat. Dalam tradisi ini, gunungan lanang dikawal oleh prajurit keraton Yogyakarta. Pengawalan dilakukan karena sayur-mayur dan hasil bumi yang dijadikan gunungan akan diambil secara berebut oleh masyarakat.
- Makan Nasi Jaha di Sulawesi Utara
Di Sulawesi Utara, masyarakat Motobol Besar melakukan tradisi Binarundak atau memasak nasi jaha yang dilakukan secara bersama-sama. Tradisi ini berlangsung selama tiga hari setelah hari raya idul fitri.
Nasi Jaha merupakan makanan khas Sulawesi Utara yang terbuat dari beras ketan, santan, dan jahe. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu yang telah dilapisi oleh daun pisang. Kemudian, bambu yang telah diberikan isian tersebut, dibakar dengan serabut kelapa.
Saat matang, nasi jaha dinikmati secara bersama oleh masyarakat setempat ataupun oleh sanak sudara yang sedang pulang ke kampung halaman.
Tradisi ini dilakukan sebagai wadah untuk silaturahmi sekaligus sebagai ucapan syukur kepada Tuhan.
- Perang Topat di Lombok, NTB
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), ketupat, yang merupakan kudapan khas lebaran, dijadikan sebagai alat kerukunan antara umat Hindu dan Islam di Lombok.
Hal tersebut dikerenakan adanya tradisi Perang Topat atau Perang Ketupat. Tradisi Perang Topat sendiri merupakan tradisi yang dilakukan dengan saling melempar ketupat.
Setelah berdoa dan berziarah kubur, masyarakat biasanya melaksanakan Perang Topat di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro
- Festival Meriam Karbit di Pontianak
Festival Meriam Karbit yang dilakukan masyarakat Pontianak, umum diadakan di tepian Sungai Kapuas. Perayaan festival ini, biasanya digelar selama 3 hari, yakni sebelum, saat dan sesudah lebaran.
Tak hanya itu, festival ini juga menjadi ajang perlombaan, dimana peserta dengan meriam yang berbunyi paling kompak yang akan mendapatkan nilai paling tinggi.
Konon, dengan adanya festival ini, meriam dikenal untuk mengusir kuntilanak karena suaranya yang bising.
Nah Sobat Bidik, setiap daerah pasti memiliki tradisi unik yang biasa dilakukan pada saat mejelang atau sesudah lebaran tiba. Tradisi untuk di setiap daerah itu, harus dilestarikan sampai kapan pun. Nah, bisa banget nih Sobat Bidik melestarikan tradisi lebaran di daerah Sobat Bidik maisng-masing.
Penulis : Nuraeni/BU
Editor : Hafidzha/BU