Bidikutama.com – Ramainya video Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) yang beredar di berbagai platform media sosial telah menimbulkan berbagai reaksi dari Calon Mahasiswa Baru (Maba). Selain itu, momen ini juga menjadi aji mumpung bagi para Kakak Tingkat (Kating) untuk mencari maba incarannya. Tak ayal banyak calon maba mengeluhkan tugas video ini. Sebagian beranggapan bahwa tugas ini bukan hanya menyita waktu tetapi dapat menjadi beban tambahan di tengah persiapan mereka dalam mempersiapkan perkuliahannya. Kamis (8/8)
Tugas video perkenalan termasuk salah satu bentuk kegiatan Ospek bagi para calon Maba. Berbagai tema dan syarat tugas yang diberikan oleh panitia ospek sudah menjadi bagian dari budaya Ospek dari tahun ke tahun. Maba diwajibkan untuk membuat tugas video, biasanya berisi perkenalan diri serta penjelasan tentang harapan dan tujuan selama kuliah.
Tujuan dari tugas tersebut awalnya untuk mengasah kreativitas dan kemampuan mahasiswa baru. Tetapi, kini tugas video tersebut menjelma menjadi tugas dengan berbagai syarat yang rumit dan spesifikasi yang membebani. Saat mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru, mereka justru dihadapkan dengan tugas video rumit yang memerlukan banyak waktu. Tentu kondisi ini tak jarang membuat mereka merasa tertekan.
Jauh dari tujuan utamanya, video Ospek dirancang menjadi lebih dari sekedar ajang perkenalan. Namun, mahasiswa baru juga diberikan syarat yang rumit sehingga kerap menjadi kesempatan untuk memenuhi tujuan/kepentingan pribadi dari panitia ospek. Pihak yang kurang bertanggung jawab mungkin menggunakan momen ini untuk memberikan syarat tugas di luar dari tujuan ospek itu sendiri.
Belum lagi saat tugas video sudah siap mahasiswa baru juga masih harus memastikan format caption, ukuran file hingga resolusinya sesuai dengan ketentuan yang telah panitia tetapkan. Ketentuan tersebut terkesan berlebihan dan biasanya tidak relevan dengan tujuan Ospek yang seharusnya. Hal ini lah yang turut menjadi keluhan dan tekanan bagi mahasiswa baru.
Selain itu, kekhawatiran bahwa tugas ini dapat menjadi sarana bagi kating untuk mencari perhatian dari Maba. Kating yang memiliki peran dalam dalam menilai tugas video ospek seringkali memanfaatkan momen ini untuk menonjolkan diri, tentunya dengan berbagai syarat yang berlebihan. Tugas Ospek juga lebih dimanfaatkan oleh kakak tingkat sebagai ajang untuk menunjukan otoritas dan keahlian mereka, ketimbang membantu maba beradaptasi dengan lingkungan kampus.
Video Ospek ini diunggah di berbagai platform media sosial, dalam momen ini kating yang berperan dalam menilai jadi memiliki kesempatan untuk mencari perhatian dengan mengomentari tugas video maba. Mereka mungkin memberikan komentar berupa pujian yang berlebihan atau bahkan kritikan untuk menarik perhatian maba. Melihat fenomena ini, manfaat nyata bagi maba mengenai kreativitas dan lainnya seringkali terabaikan.
Agar masalah ini bisa teratasi, panitia Ospek dan pihak kampus harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa tugas ospek dirancang dengan berfokus pada manfaat bagi maba. Dengan menetapkan syarat dan ketentuan yang jelas terhadap tugas video Ospek yang akan diberikan. Lalu, dalam menentukan indikator penilaian juga harus dapat memberikan feedback yang konstruktif dan relevan bagi mahasiswa baru.
Perubahan dalam pendekatan dan rancangan kegiatan Ospek, diharapkan dapat mengatasi kesan bahwa tugas Ospek adalah ajang menunjukan otoritas kewenangan kating. Selain itu, mengurangi spesifikasi berlebih pada syarat tugas ospek merupakan langkah bijak dalam meringankan beban yang dirasakan Maba. Tugas Ospek, khususnya tugas video cukup dirancang dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan maba. Sehingga tugas Ospek dapat memberikan manfaat yang jelas bagi maba.
Terakhir, penting untuk mengawasi interaksi antara kating dan maba untuk memastikan tidak terjadi praktik pencarian perhatian atau aji mumpung yang tidak sesuai. Dengan mengambil langkah pengawasan ini kita dapat memastikan bahwa tugas Ospek yang sudah dirancang dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung bagi Maba.
Penulis : Usniati Fadillah/Mahasiswi Untirta
Editor : Ardhilah/BU