Bidikutama.com – Aksi mahasiswa menuntut pelemahan korupsi di Banten yang direncanakan digelar (15/6) lalu batal dilaksanakan. Mahasiswa menilai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluaraga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) tidak siap akan hal itu. (8/7)
“Lagi – lagi BEM KBM yang mengatur jadwal aksinya, tapi pada waktu yang sudah ditentukan tidak ada kesiapan, sehingga beberapa bem fakultas tarik barisan,” ujar mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintah (FISIP) yang enggan disebutkan namanya.
Kepada Tim Bidik Utama, Ia mengaku prihatin atas sikap BEM KBM, menurutnya Untirta saat ini dipandang sebagai kampus pergerakan yang seharusnya menjadi kunci terdepan dalam mengawal isu korupsi.
“Pada proses pelaksanaan aksinya tidak begitu dilakukan secara serius terbilang masih setengah – tengah. Padahal disisi lain konsolidasi antar BEM fakultas sudah berjalan dan menemukan titik terang untuk turun aksi,” ungkapnya.
Dirinya berharap, BEM KBM dapat mengakomodir aspirasi dan kebutuhan mahasiswa serta menjadi representatif mahasiswa Untirta bukan hanya sekelompok golongan.
“Ya lahirkan demokrasi kampus dengan nilai – nilai by people for people to people,” harapnya.
Tak hanya itu, mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Naufal Muzaki, ikut menanggapi perihal batalnya aksi tersebut.
“Di tingkat nasional mereka ga melakukan aksi, padahal BEM-BEM (kampus) lain sudah, baik luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring). Ini coba dilihat dulu internal BEM KBM nya,” ujar Naufal.
Menurutnya internal BEM KBM masih belum solid, bahkan BEM fakultas dan jajaran bawahnya.
“Gimana mereka mau melakukan aksi secara nasional kalau di daerahnya/tingkatan lokalnya aja belum solid,” imbuhnya.
Naufal berharap, BEM KBM bisa lebih peka lagi dengan isu-isu nasional.
“Lebih peka lagi dengan isu-isu nasinoal, tanpa menegasikan isu regional dan segara melakukan konsolidasi akbar untuk mengkaji dan isu pelemahan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi -red) ini,” tutupnya.
Penulis: Resti/BU
Editor: Hafidzha/BU