Bidikutama.com – Dari total responden polling wisuda online sebanyak 874 orang, 97% di antaranya memilih untuk menolak adanya wisuda yang digelar secara online. Sedangkan sisanya, yakni 3%, memilih untuk setuju dengan adanya wisuda online. (28/5)
“(Hasilnya ialah) 97 persen menolak wisuda online,” tutur Kepala Sub Bagian (Kasubag) Akademik dan Evaluasi, Khaerul Kholqi, kepada Tim Bidik Utama.
Berkaca pada hasil tersebut, ujar Kholqi, pihak kampus mengambil keputusan untuk tidak melaksanakan wisuda secara online. Ia menambahkan, para pimpinan universitas juga telah menerima laporan hasil polling.
“Soalnya wisuda online butuh kerja sama (juga) dengan wisudawan,” tutup Kholqi ketika dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp (WA).
Secara terpisah, salah seorang calon wisudawan yang telah mengisi polling, Jamal Al Din, mengaku tak setuju dengan wisuda online. Ada sejumlah alasan mengapa dirinya memilih untuk tidak setuju.
“Pertama, wisuda merupakan ajang dimana seseorang berhak dan sah menyandang gelar sarjana, serta adat kebiasaan agar orang tua senang dan bahagia melihat putra-putrinya berhasil,” imbuhnya.
“Rata-rata mahasiswa tidak semuanya tinggal di kota, ada juga yang tinggal di pelosok, termasuk saya, sehingga akses internet kurang memadai,” ucap calon wisudawan asal jurusan Manajemen itu.
Oleh karenanya, lanjut Jamal, terasa kurang sempurna apabila menyandang gelar sarjana tanpa dilakukannya wisuda seperti sediakala.
Penulis : Rara/BU
Editor : Thoby/BU