Bidikutama.com – Menurut data AI Indonesia kini menduduki peringkat pertama dalam penggunaan perangkat mobile seperti handphone (HP) dan tablet, dengan rata-rata durasi 6,05 jam setiap hari pada tahun 2023. Sementara itu, menurut WHO, penggunaan HP untuk orang dewasa dianjurkan 3 jam per harinya. Pencapaian ini menimbulkan pertanyaan penting, apakah ini tanda kemenangan teknologi atau ancaman kesehatan? Rabu (17/7)
Dalam era yang serba digital, penggunaan HP memang tak terelakan. Berbagai keperluan dan urusan sehari-hari kini mengandalkan perangkat mobile. Mulai dari pekerjaan, komunikasi, hingga hiburan, semua terintegrasi dalam satu genggaman. Tak heran jika masyarakat Indonesia semakin sering menggunakan HP mereka.
Salah satu contoh nyata adalah tren belanja online yang semakin marak. Belanja online menawarkan berbagai keuntungan, seperti fleksibilitas waktu dan variasi barang yang lebih banyak dibandingkan toko fisik. Hal ini tidak hanya mempermudah konsumen, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Pertumbuhan e-commerce menjadi salah satu pilar penting dalam ekonomi digital Indonesia, membuka peluang baru bagi bisnis lokal dan meningkatkan daya saing global.
Selain itu, penggunaan HP yang tinggi juga memungkinkan masyarakat untuk lebih banyak menyerap informasi. Dengan akses ke internet, berita, dan media sosial, masyarakat dapat dengan mudah mengikuti perkembangan terbaru diberbagai bidang. Namun, efektivitas ini sangat tergantung pada bagaimana dan untuk apa HP digunakan. Penggunaan HP yang produktif dan informatif tentu memiliki nilai positif.
Namun, dibalik semua kelebihan tersebut, ada juga kekurangan yang tidak bisa diabaikan. Penggunaan HP yang berlebihan dapat membuat otak menjadi “lemot” karena kurangnya stimulasi aktivitas fisik dan interaksi sosial yang nyata. Terkadang, ketergantungan pada HP membuat otak bekerja lebih sedikit karena segala informasi dan hiburan sudah tersedia dengan mudah diujung jari. Ini bisa berdampak pada kemampuan kognitif dan kesehatan mental seseorang.
Di sisi lain, ancaman kesehatan fisik juga patut diperhatikan. Penggunaan HP yang berlebihan dapat menyebabkan masalah mata, postur tubuh, dan bahkan gangguan tidur. Selain itu, ketergantungan pada teknologi bisa mengurangi interaksi sosial langsung, yang penting untuk kesehatan mental dan emosional.
Dengan demikian, Indonesia memang meraih kemenangan dalam adopsi teknologi, tetapi kita juga perlu waspada terhadap potensi ancaman kesehatannya. Penggunaan HP yang bijak dan seimbang menjadi kunci agar masyarakat dapat menikmati manfaat teknologi tanpa mengorbankan kesehatan mereka. Seiring dengan kemajuan teknologi, edukasi dan kesadaran tentang penggunaan perangkat mobile yang sehat dan produktif harus terus ditingkatkan.
Penulis : Nadila/BU
Editor : Adzika/BU