Bidikutama.com – Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Fatah Sulaiman, memberikan klarifikasi terkait tudingan dirinya yang menitipkan mahasiswa dalam kasus suap mantan Rektor Universitas Lampung (Unila), Karomani. Hal ini dijelaskan pada hari Kamis (9/2)
Fatah mengatakan, dirinya dihadirkan sebagai saksi sebagai Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi (BKS-PTN) Wilayah Barat. Ia juga ditanya terkait percakapannya via telepon dengan Karomani.
“Saya dihadirkan sebagai saksi karena selaku Ketua BKS PTN Wilayah Barat. Saya ditanya dasar hukum pelaksanaan seleksi mandiri di BKS PTN Barat,” ujarnya pada acara Coffee Morning memperingati Hari Pers Nasional yang digelar di Gedung Rektorat Kampus Sindangsari.
Fatah pun menjelaskan dasar hukum yang mengatur pelaksanaan seleksi mandiri.
“Saya sampaikan ada Permendikbud Nomor 6 Tahun 2020 yang isinya memberikan ruang selain seleksi Seleksi Nilai Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) (SNBPT) yaitu seleksi mandiri, yang dilakukan sendiri atau komunitas,” jelasnya.
Ia menerangkan, keikutsertaan perguruan tinggi sebagai peserta mandiri dilakukan melalui proposal, bukan ditentukan oleh dirinya sebagai ketua.
“Para perguruan tinggi menyerahkan proposal, ingin ikut bersama saja supaya lebih terkendali mutunya. Kalau sendiri, tidak terkendali, banyak intervensi,” ujar Fatah.
Fatah juga menjelaskan perihal komunikasinya dengan Karomani. Dalam komunikasi tersebut ia sempat menyampaikan soal calon mahasiswa baru juara Olimpiade Kimia Sumatra, Jawa, Bali.
“Saya bilang, ini ada juara olimpiade putri Banten, orang tuanya konsultasi, bagusan mana Fakultas Kedokteran (FK) Untirta atau Unila, saya sampaikan dua-duanya bagus, FK Unila sudah senior, kalau Untirta baru, belum terakreditasi,” jelasnya.
Fatah mengungkapkan, orang tua calon mahasiswa yang merupakan kerabat istrinya itu berkonsultasi kepada dirinya. Fatah mengatakan tidak perlu menitipkan uang karena ia tidak menjanjikan mahasiswa tersebut diluluskan.
“Karena saya bilang ke Karomani. Kang, ini ada putri sumber daya manusia (SDM) Banten berprestasi juara olimpiade kimia keukeuh pengennya di Unila saja. Tolong di cek, mudah-mudahan sesuai kriteria. Bukan saya minta diluluskan,” terangnya.
“Kang Karomani enggak menjawab, saya telepon, katanya nanti saya cek. Saya sampaikan ke ibunya, enggak usah ngasih apa-apa, Kang Karomani enggak menjanjikan dia lulus, jawabannya normatif, nanti saya cek,” jelasnya.
Fatah juga mengatakan lebih baik uang tersebut dipakai untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPIn). Jadi uang tersebut pun sudah dikembalikannya karena merasa uang itu tidak pantas sebab kerabat istrinya tersebut bukan dari kalangan berada.
Sebelumnya, mahasiswa Untirta sempat memberikan tanggapan terkait pernyataan Fatah di persidangan. Dalam sidang tersebut, Fatah menyampaikan pernah mendapat titipan calon mahasiswa dari kerabatnya.
Reporter : Robiatul/BU
Penulis : Uswa/BU
Editor : Aleda/BU