Bidikutama.com – Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Fatah Sulaiman, telah mengeluarkan surat edaran perihal masa belajar penyelenggaraan program pendidikan di lingkungan Untirta. Salah satu yang menjadi poin penting dalam edaran tersebut ialah penundaan pelaksanaan semester pendek (SP) di antara masa peralihan semester genap 2019/2020 dan semester ganjil 2020/2021 hingga masa darurat Virus Corona selesai. Lalu, bagaimana tanggapan mahasiswa Untirta? (8/4)
Dukungan penundaan SP di tengah pandemi Virus Corona pun hadir dari mahasiswa, salah satunya ialah Muhammad Fauzan. Mahasiswa asal jurusan Ilmu Hukum itu menilai baik keputusan terkait penundaan SP, karena saat ini kondisinya masih dalam tahap pembersihan dan wabahnya masih dapat menyebar.
Tim Bidik Utama juga menanyakan perihal komunikasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) dengan pihak kampus terkait penundaan SP kepadanya selaku Ketua BEM FH. Kata Fauzan, hingga saat ini belum adanya komunikasi terkait hal ini.
“Tapi kalau perihal ditunda, kemungkinan (SP) masih ada, kecuali dibatalkan atau ditiadakan. Resiko adanya wabah ini, semua jadwal terpaksa dipukul mundur atau di-reschedule,” katanya.
Fauzan menambahkan, apabila ada kemungkinan SP dilakukan secara dalam jaringan (daring) atau online, hal itu akan menjadi opsi bagi mahasiswa dalam menjalankan SP. Tetapi akan hal itu belum dapat dikonfirmasi kepastiannya.
“Itu (red- SP online) bisa jadi opsi, tapi lihat saja nanti gimana isu perkembangannya. Buat saat ini narasinya masih ditunda,” ujar Fauzan.
Sedangkan ungkapan kekecewaan juga datang dari mahasiswa, salah satunya Gita, mahasiswi jurusan Ilmu Hukum angkatan 2019, yang berniat akan mengambil SP. “Menyayangkan saja, lebih ke arah sedih,” ungkapnya.
Namun, Gita masih dapat mentolerir hal itu dikarenakan Indonesia tengah dalam perpanjangan masa darurat Virus Corona. “Tapi masih bisa ditolerir karena masa darurat Covid (red- COVID-19) ini juga diperpanjang,” imbuhnya.
“Kalaupun memang terpaksa diadakan SP, mungkin bisa jadi malah online lagi, sedangkan online itu tidak efektif. Kalau terpaksa tetap ada SP, kampus untung dapat uang, tapi kita belajarnya tidak maksimal karena sistem online,” tutup Gita.
Reporter: Audi/BU
Penulis: Bladys/BU
Editor: Rara/BU