Bidikutama.com – Perusahaan teknologi yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, Meta resmi merilis kacamata pintar terbarunya yang dilengkapi dengan teknologi Artificial Intellegence (AI). Kacamata pintar ini merupakan hasil kolaborasi antara Meta dengan Ray-Ban, salah satu produsen kacamata asal Italia. (21/10)
Mengutip dari CNBC, kacamata pintar ini diberi nama Ray-Ban Stories dan tersedia dalam dua model, yaitu Wayfarer dan Round. Kacamata ini memiliki desain yang mirip dengan kacamata Ray-Ban pada umumnya, tetapi dilengkapi dengan dua kamera di bagian depan kacamata. Kamera ini dapat digunakan untuk mengambil foto dan video, serta untuk melakukan panggilan video.
Selain kamera, kacamata pintar ini juga dilengkapi dengan teknologi AI dari Meta. Teknologi ini memungkinkan kacamata untuk mengenali objek dan bahasa. Dengan teknologi ini, pengguna dapat menggunakan kacamata untuk melakukan berbagai hal, seperti menerjemahkan teks, mencari informasi, dan mengontrol perangkat pintar.
Kacamata pintar ini telah mulai dijual secara resmi pada tanggal 17 Oktober 2023 di 15 negara, termasuk AS, Kanada, Australia, dan seluruh Eropa. Harganya dibanderol mulai dari USD 300 atau sekitar Rp4,7 juta. Berikut adalah beberapa fitur utama dari kacamata pintar Ray-Ban Stories:
- Dua kamera 5 MP yang dapat digunakan untuk mengambil foto dan video
- Teknologi AI untuk mengenali objek dan bahasa
- Fitur asisten suara untuk mengontrol kacamata
- Fitur live streaming untuk berbagi video secara langsung
Kacamata pintar ini merupakan salah satu upaya Meta untuk mengembangkan teknologi metaverse. Metaverse merupakan dunia virtual yang dapat diakses melalui perangkat AR (augmented reality) dan VR (virtual reality).
Dengan kacamata pintar ini, pengguna dapat merasakan pengalaman metaverse yang lebih nyata. Pengguna dapat melihat objek dan berinteraksi dengan orang lain di dunia virtual.
Namun, kacamata pintar ini juga menimbulkan beberapa kekhawatiran, seperti privasi dan keamanan. Kamera yang ada di kacamata dapat digunakan untuk memata-matai orang lain. Selain itu, kacamata ini juga dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah.
Meta mengatakan bahwa kacamata pintar ini dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan untuk melindungi privasi pengguna. Namun, kekhawatiran akan privasi dan keamanan tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh Meta.
Penulis : Zaidan Rafif/MBU
Editor : Uswa/BU