Bidikutama.com – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sudah melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS). Mahasiswa sudah mulai mendapatkan hasil nilai ujian yang telah dikerjakan. Namun, banyak dari mereka mengeluhkan nilai yang didapatkan, karena dosen terlambat menginput nilai. Hal ini menyebabkan kekecewaan di kalangan mahasiswa. Minggu (14/7)
Wakil Rektor Bidang Akademik, Rusmana, menyatakan bahwa penginputan nilai harus dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan Kalender Akademik. Disiplin dalam pelaksanaan jadwal akademik adalah cerminan nilai integritas yang harus diterapkan oleh semua komponen universitas. Pada semester depan, akan dilakukan pembinaan demi memastikan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dijalankan sesuai ketentuan untuk mencegah kerugian bagi mahasiswa.
“Kita perlu mengevaluasi nilai-nilai integritas dijalankan oleh semua komponen. Jika jadwal penginputan nilai telah ditutup, maka harus ditutup. Jika nilai belum diinput, nilai akan menjadi C, praktik ini sebenarnya tidak benar,” ujar Rusmana.
“Sehingga kami mengumpulkan komponen fakultas dan penjaminan mutu untuk menangani masalah ini. Mereka akan memantau pelaksanaan di lapangan, memastikan dosen melaksanakan UTS sesuai rencana dan mengevaluasi kehadiran serta penginputan nilai. Jika dosen lalai, mungkin ada keputusan dari pimpinan. Dosen yang terlambat input nilai diberi kesempatan menginput ulang agar tidak merugikan mahasiswa dan harus membuat surat permohonan ke pimpinan universitas,” lanjutnya.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2022, Nawal Najiya, mengungkapkan bahwa telat penginputan nilai menimbulkan kekhawatiran dan kekecewaan bagi mahasiswa.
“Keterlambatan input nilai berdampak pada proses akademik dan evaluasi pencapaian akademis. Administratif harus dilakukan dengan tepat waktu dan transparan, agar proses pendidikan berjalan adil bagi semua pihak,” kata Nawal.
Tanggapan serupa juga diungkapkan oleh Mahasiswa PGD, Muhammad Akhdan Arrosyid juga kecewa serta bingung mendapatkan nilai C. Sehingga ia menyarankan agar dibentuk asisten dosen agar kejadian ini tidak terulang.
“Kedepannya kejadian seperti ini dapat diminimalisir dengan merekrut asdos. (Jadi) ketika dosen memiliki kegiatan lain di dalam atau di luar kampus, tugasnya tetap dapat terselesaikan,” harapnya.
Reporter: Adam, Nadilla, Natasya/BU
Penulis: Meiva/BU
Editor: Ardhilah/BU