Bidikutama.com – Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 36 Desa Tamanjaya, sukses mengadakan kegiatan penanaman terumbu karang di Pulau Badul, Kabupaten Pandeglang, Banten guna melanjutkan keberlangsungan ekosistem laut pada Selasa (6/8). Jumat (9/8)
Kegiatan penanaman terumbu karang ini dihadiri oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar pulau Badul yang saling bahu membahu. Raihan Joliyandi, Ketua Pelaksana, mengungkapkan penanaman terumbu karang ini sangat penting untuk menunjang keberlanjutan ekosistem laut. Ia juga sangat mengkhawatirkan keberadaan terumbu karang pasca tsunami hebat pada tahun 2018 silam.
“Hal ini sesuai dengan tema yang kita ambil dalam pelaksanaan kegiatan KKM. (Alasan) menanam terumbu karang di Pulau Badul karena pasca tragedi tsunami di tahun 2018 terumbu karang banyak yang hancur,” ujar Raihan.
Tidak mudah bagi Kelompok 36 dalam menyukseskan transplantasi terumbu karang di Pulau Badul, Raihan juga mengungkapkan mereka mendapatkan tantangan mulai dari terpaan angin kencang hingga ombak yang tidak stabil. Meskipun begitu, Kelompok 36 sangat berharap dengan adanya kegiatan transplantasi terumbu karang yang mereka inisiasikan, dapat mendorong masyarakat untuk sadar dalam menjaga kelestarian alam dan mengembalikan keseimbangan ekosistem laut dan juga menghidupkan kembali ekowisata Pulau Badul.
“Harapannya kondisi ekosistem laut tetap terjaga kelestariannya dan menjadi langkah awal untuk kembali menghidupkan Pulau Badul,” harap Raihan.
Tubro, aktivis lingkungan kelompok masyarakat yang aktif di bidang konservasi terumbu karang dan ekowisata mengaku sangat senang dan menyambut baik kegiatan transplantasi terumbu karang yang diinisiasi oleh Kelompok 36 KKM Untirta. Ia menambahkan bahwa terumbu karang harus dilestarikan karena memiliki segudang manfaat seperti penahan abrasi, habitat biota laut hingga sumber mata pencaharian nelayan tradisional.
“Kami sangat mendukung keras dengan adanya kegiatan yang sangat bagus dan bermanfaat untuk kelestarian alam dan umumnya untuk masyarakat sekitar,” ujar Tubro.
Tubro berharap kegiatan pelestarian ekosistem tidak berhenti sampai transplantasi terumbu karang saja, tetapi harus akan terus ada kegiatan positif seperti ini yang tidak hanya berasal dari mahasiswa saja, siapa pun itu dengan bermitra kepada kelompok masyarakat sekitar dan masyarakat umum.
“Untuk kegiatan seperti ini harus sustainable atau berkelanjutan, jadi gak cukup sampai disini saja dalam artian beres kegiatan beres juga aksi pelestarian terumbu karang, tetap bermitra dengan baik dengan kelompok masyarakat sekitar dan masyarakat umumnya,” ungkap Tubro.
Reporter : Tyas/BU
Penulis : Rifqi/BU
Editor : Ardhilah/BU