Bidikutama.com – Krakatoa EV Team Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) meraih peringkat ke-4 dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2024 pada kategori Prototype Diesel dengan efisiensi 249,70 km/liter. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kemendikbudristek di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC). Sabtu (19/10)
Kompetisi ini diikuti oleh 93 tim dari 65 perguruan tinggi di Indonesia dengan total peserta 643 mahasiswa dan 93 dosen pembimbing. Proses seleksi berlangsung ketat, dimulai dari pendaftaran pada 1 Mei hingga 28 Juni 2024. Tim Prototype Diesel dan tim Mobil Listrik dari Untirta turut berpartisipasi dalam tahap seleksi administrasi.
Dosen Program Studi Teknik Mesin sekaligus Pembimbing Krakatoa Team, Imron Rosyadi, mengungkapkan bahwa meskipun kedua kendaraan, yaitu mobil diesel dan mobil listrik, diajukan, hanya satu yang berhasil lolos tahap administrasi. Ia tetap bersyukur atas pencapaian tersebut, mengingat kompetisi ini diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
“Kami mengirimkan dua tim, yang pertama, proto diesel, kedua adalah proto listrik. Kendaraan mobil listrik kebetulan yang kami kirim kemarin ada dua. Jadi yang lolos administrasi itu hanya satu,” ungkap Imron.
Imron mengungkapkan bahwa dukungan dari manajemen kampus untuk mengikuti kompetisi diberikan dalam bentuk dana, terutama untuk kebutuhan akomodasi selama keberangkatan, lomba, dan kembalinya ke kampus. Ia juga menambahkan bahwa kompetisi ini memerlukan anggaran yang cukup besar.
“Dari sisi manufaktur, biaya pembuatan body tidaklah murah, bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Selain itu, pembuatan sasis, sistem transmisi, dan komponen elektrik juga memerlukan biaya yang cukup besar,” jelas Imron.
Selain dukungan kampus, motivasi utama Krakatoa EV Team didorong oleh Unit Kreativitas Mahasiswa Mesin Untirta (KREAMMUR) di bawah himpunan mahasiswa Teknik Untirta, yang mengembangkan kreativitas mahasiswa di bidang otomotif dan lainnya, seperti perkapalan. Imron berharap inovasi ini menghasilkan ide futuristik, aerodinamis, hemat BBM, dan ramah lingkungan.
“Inovasi ini diharapkan bisa memberikan suatu ide atau contoh bagi mobil-mobil yang bagaimana mengkreasikan menjadi suatu mobil yang futuristik, aerodinamis nya bagus, kemudian yang paling penting adalah hemat BPM dan ramah lingkungan,” harap Imron.
General Manager Krakatoa EV, Robby Idzat Purbaya, mengungkapkan rasa bangganya bisa bersaing dengan tim-tim dari universitas lain di Indonesia. Ia juga menyatakan bahwa persiapan tim Krakatoa EV untuk mengikuti kompetisi ini tidaklah mudah.
“Pastinya sangat bangga. Kami juga melakukan perancangan ulang dan manufaktur mobil yang sama dengan tahun lalu. Selain itu, tim non-teknis kami juga melakukan pencarian dana, sementara tim teknis melakukan berbagai perbaikan seperti mengurangi bobot mobil dan memperbaiki sistem kelistrikan,” ungkap Robby.
Robby menambahkan bahwa Tim Krakatoa EV saat ini tengah mempersiapkan diri untuk kompetisi KMHE 2025. Namun, mereka kemungkinan tidak dapat mengikuti Shell Eco-Marathon tahun depan di Qatar karena keterbatasan dana. Ia juga berharap adanya dukungan berkelanjutan dari pihak universitas serta kemudahan dalam proses pencairan dana.
“Perihal birokrasi ke universitas dan lain lain itu semakin dipermudah. Resolusi pencairan dana semakin dipermudah juga. Pastinya kita membutuhkan dukungan dari pihak universitas untuk perlombaan yang kita ikuti,” harap Robby.
Reporter : Hanif, Putri/BU
Penulis : Meiva/BU
Editor : Adzika/BU