Bidikutama.com – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Fakultas Pertanian (Faperta) merilis daftar calon pimpinan organisasi mahasiswa (ormawa) melalui akun Instagram @kpumfapertauntirta2022. Pemilihan Umum Raya (Pemira) di lingkungan Faperta dipastikan aklamasi seperti tahun sebelumnya. (16/22)
KPUM Faperta menetapkan pasangan calon (paslon) Alif Fadlianto-Farhan Pauzul Iqbal siap maju sebagai calon pemimpin Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Faperta.
Selain itu, KPUM Faperta juga menetapkan sejumlah calon pimpinan himpunan mahasiswa (Hima) Faperta.
Igna Sholihah-Rudi Nasrudin sebagai paslon Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (Himagron). Robi Supandi-Danu Ardiana Putra sebagai paslon Himpunan Mahasiswa Agribisnis (Himagri). Rubi Maulana-Rahmatuzakia sebagai paslon Himpunan Mahasiswa Perikanan (Himapi). Ahmad Irfan-Wahyu sebagai paslon Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himagipan).
Seperti yang terjadi pada beberapa periode sebelumnya, Pemira Faperta tahun ini kembali dimeriahkan secara aklamasi. Hal tersebut pun diungkapkan oleh Ketua KPUM Faperta, Anjasmoro.
“Iya tahun ini dari Faperta kembali aklamasi, kita udah beberapa tahun terakhir udah aklamasi terus, dan tahun ini berharap tidak aklamasi tapi ternyata kembali aklamasi,” tuturnya.
Ia mengungkapkan bahwa hal ini bukanlah sesuatu masalah.
“Tidak jadi masalah karena mungkin di Ormawa KBM Faperta pemimpin yang menyanggupi dan memenuhi persyaratan hanya itu saja,” ungkap Anjasmoro.
Lebih lanjut, Anjasmoro berharap agar para pemimpin ini nantinya dapat bertanggungjawab serta dapat mendengarkan aspirasi anggotanya.
“Semoga bisa mengemban amanah dengan baik dan bisa bertanggung jawab lebih dan bisa mendengarkan keluahan dari anggotanya. Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mendengarkan suara yang ada di belakangnya,” harap Anjas.
Suria Paloh, salah satu mahasiswa Faperta pun memberikan tanggapannya terkait Pemira Faperta yang kembali dilaksanakan aklamasi.
“Rasanya adanya proses aklamasi tersebut akan sedikit mereduksi nilai-nilai demokratis yang ada. Rasanya hambar tidak ada huru-hara dalam merayakan pesta demokrasi mahasiswa Untirta khususnya di Faperta.
Terutama biasanya dalam pemira seperti ini debat visi misi yang menjadi tolak ukur kualitas seorang calon pemimpin nanti,” ujar Suria.
Suria juga berharap agar aklamasi ini tidak terjadi lagi di setiap tahunnya agar mahasiswa bisa belajar berdemokrasi yang tertata dan sistematis.
“Harapannya tentu semoga aklamasi ini tidak terjadi secara terus menerus sehingga menjadi culture yang terus melekat, dan itu akan membuat mahasiswa yang berkeinginan untuk belajar bagaimana demokrasi tertata dan tersistematis tidak bisa didapat,” tutupnya.
Reporter : Ryan, Rei/BU
Penulis : Nadia/BU
Editor : Putri/BU