Bidikutama.com – Beda sedikit langsung dicap skena. Belakangan, istilah Skena dan polisi skena sedang viral di sosial media, khususnya Tiktok. Tidak sedikit orang yang penasaran dengan arti kata skena. Begitu juga halnya dengan bagaimana publik merepresentasikan kata skena tersebut. Jadi, sebenarnya apa itu arti kata skena? (3/12)
Skena dalam bahasa gaul merupakan singkatan dari tiga kata, yaitu Sua, cengKErama, dan kelaNA. Dapat disimpulkan dari jabaran singkatan tersebut, arti kata skena adalah kumpulan orang dengan ketertarikan yang sama, suka bergaul, dan bertukar pikiran. Selain itu, skena juga diyakini merupakan serapan dari kata “scene”dalam bahasa inggris, yang dalam sejarahnya muncul untuk komunitas seni yang tidak umum, misalnya band band indie.
Arti dari kata skena sendiri di Tiktok adalah orang yang suka dengan genre musik underground dengan outfit pakaian yang khas dan nyentrik. Outfit dari para pecinta musik underground ini adalah memakai baju oversize, pengguna airpods, kacamata tebal, sepatu docmart, casing macbook yang dipenuhi dengan stiker-stiker, tato kecil, dan carabiner keychain yang dikaitkan dengan berbagai aksesoris.
Dalam dunia musik, skena adalah tentang suatu circle, kultur lingkungan, atau tempat terjadinya interaksi antara musisi dan penikmat musik sebagai suatu komunitas. Sayangnya, saat ini skena dikonotasikan sebagai hal yang negatif di media sosial karena dianggap sebagai sekumpulan penggemar musik dengan budaya suka mengkritisi penikmat musik yang memiliki selera musik mainstream, hingga membuat beberapa orang merasa kesal.
Dalam beberapa tahun terakhir, musik yang dianggap “indie” dipandang keren oleh masyarakat. Dengan kata lain, orang yang mendengarkan musik jenis ini adalah orang yang paling menarik di tongkrongan karena mendengarkan musik yang bisa dibilang tidak pasaran.
Hal ini juga meluas ke dunia media sosial. Banyak diskusi yang tampaknya mendewakan musik indie dan menjadikan musik pop populer sebagai pilihan yang ‘biasa’ dan ‘kurang keren’. Polisi skena lah orangnya, yang merasa dirinya adalah “insan” yang paling mengerti musik. Mereka disebut polisi, karena kerap kali “mengawasi” diskusi tentang musik di media sosial dan mengeluarkan teguran ketika musik yang dibicarakan tidak memenuhi definisi mereka tentang “musik yang menarik”. Tak jarang polisi skena juga mengomentari selera, cara menikmati, bahkan pengetahuan tentang musiknya di media sosial.
Penulis : Hanif H.K/BU
Editor : Bayu/BU
wah sekarang jadi tahu trend skena. banyak sekali tren tren baru di media sosial
wah sekarang jadi tahu tren skena. banyak sekali tren tren baru di media sosial