Bidikutama.com – Sekolah Gerakan pemuda Mahasiswa Indonesia (SGMI) Komite Basis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar diskusi publik dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Acara tersebut sekaligus menjadi sarana evaluasi penyelenggaraan pendidikan selama ini. (30/4).
Acara yang dilaksanakan di Pelataran Gedung Kembar Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untirta Ciwaru ini ditujukan agar isu-isu pendidikan tidak tenggelam dengan isu lainnya.
Dengan mengangkat tema “Apakah Pendidikan Hari Ini Sudah Terlepas dari Liberalisasi, Komersialisasi, dan Privatisasi?”, acara ini diisi oleh 2 orang pemantik yakni Hendra Gosana dan Beilla Ayu sebagai perwakilan dari organisasi SGMI yang juga mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Untirta 2020.
Ketua Pelaksana, Ananda Eka mengatakan diskusi ini berlangsung dengan ramai, kondusif, dan aktif karena diskusi ini bersifat terbuka dan dialektis. Eka berharap adanya diskusi publik ini semakin dapat menyadarkan banyak pihak mengenai regulasi pendidikan.
“Sempat terjadi perdebatan mengenai liberalisasi pendidikan, tetapi semoga dengan adanya diskusi ini semakin banyak orang yang tersadarkan terhadap berbagi regulasi khususnya yang menyangkut soal pendidikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) SGMI Untirta, Jaka menanggapi acara tersebut dengan sangat antusias. Ia mengatakan bahwa Hardiknas 2023 harus menjadi gebrakan untuk seluruh pemuda dan mahasiswa.
“Bahwasanya pendidikan hari ini telah dikomersialisasi dan di privatisasi lewat skema dan regulasi, sehingga masyarakat kesulitan dalam mengakses pendidikan. Hardiknas harus dijadikan peringatan bahwa Pemerintah Indonesia secara perlahan telah angkat tangan untuk mensubsidi sektor pendidikan dengan menerapkan skema didalamnya seperti Uang Kuliah Tunggal (UKT), uang pangkal, dan lain-lain,” ujarnya.
Jaka juga menyampaikan acara ini merupakan momentum yang bagus dalam rangka menyambut Hardiknas yang akan diperingati pada tanggal 2 Mei nanti.
“Karena ini merupakan salah satu cara kita untuk mencerdaskan seluruh elemen mahasiswa bahwasannya masih banyak problematika pendidikan di Indonesia,” ungkapnya.
Hendra Gosana, salah satu pemangik berharap diskusi publik ini mampu menggerakkan hati para pemuda dan mahasiswa selaku agent of change.
“Harapannya dengan diskusi publik ini para mahasiswa dapat memahami persoalan dan permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia sehingga ketika mereka sadar, mereka bukan hanya mengetahui tetapi tergerak dan melakukan perubahan untuk pendidikan yang lebih baik,” harapnya.
Reporter : Arif/BU
Penulis : Arif/BU
Editor : Tebi/BU