Bidikutama.com – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berencana membangun Balai Kasunyatan. Namun, meskipun sudah dicanangkan, proyek tersebut hingga kini belum terealisasi, menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan mahasiswa dan tenaga pengajar terkait kendala yang menghambat pembangunannya. Rabu (16/10)
Ria Sudiana, Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum, menjelaskan bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh perlunya perencanaan dan penyesuaian anggaran yang harus dilakukan.
“Kita butuhkan perencanaan itu kira-kira itu 10 milyar juga sama tanggal 20 kemarin baru selesai kemudian muncul angka 10 miliar lebih,” jelasnya.
Saat ini, anggaran lebih dari 10 miliar rupiah sudah mulai digunakan untuk pengerjaan struktur tulang-tulangan pada bangunan. Selain itu, bangunan tersebut nantinya harus melalui proses sertifikasi untuk memastikan seluruh anggaran yang dibutuhkan. Ria menjelaskan bahwa dana untuk pembangunan Balai Kasunyatan sebenarnya sudah tersedia, baik dari pemeliharaan fakultas maupun universitas, namun mekanisme keuangan negara tidak sesederhana pengelolaan uang pribadi karena ada tahapan usulan dari Kementerian dan proses lelang yang memakan waktu.
“Kita harus mengikuti proses lelang dan penganggaran satu tahun. Misalnya, kalau kita memulai sekarang di sisa tiga bulan tahun ini, meskipun bisa dilanjutkan lima bulan ke tahun berikutnya, tetap saja keuangan negara berhenti pada 31 Desember,” tambahnya.
Oleh karena itu, pilihan terbaik adalah memulai pembangunan pada awal tahun 2025. Dengan demikian, waktu sekitar delapan bulan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini dapat terpenuhi.
“Kita jelaskan waktunya itu kurang lebih 8 bulan, jadi kalau mulai Januari selambat-selambatnya Februari katakanlah, selesai Oktober (selesai pembangunannya)” tutupnya.
Ahliq Qarim, mahasiswa Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling, menyampaikan bahwa seharusnya kendala tersebut dapat teratasi mengingat banyaknya pihak yang terlibat.
“Jika kondisi ekonomi memang stabil, seharusnya pembangunan bisa segera terealisasi. Meskipun banyak pihak yang terlibat dalam proses pembangunan, seharusnya mereka bisa mengatasi masalah yang ada,” tuturnya.
Reporter : Haffaf, Nadira/BU
Penulis : Usni/BU
Editor : Ardhilah/BU