Bidikutama.com – Acara yang rutin digelar tiap tahunnya, Tirtayasa Tradisional Festival (TTF) kembali digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pandawa tahun 2015 ini. Dimulai dari tanggal 4 hingga 6 November 2015, kegiatan yang berlangsung meriah ini bertempat di Teater Terbuka Untirta Serang.
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan peserta ini, diselenggarakan dengan tujuan agar seni dan budaya tradisional khususnya dari Banten dapat dilestarikan dan tidak dilupakan oleh generasi muda. Selain itu acara ini juga memperebutkan piala bergilir dari Gurbenur Banten.
Mengusung tema “Berkarya untuk Nusantara”, acara diisi oleh empat jenis perlombaan yaitu Pencak Silat, Seni Rupa, Seni Musik, dan Seni Tari. Untuk lomba pencak silat terbagi menjadi tunggal, ganda, dan rampak. dan seni rupa terbagi menjadi desain poster, kostum daur ulang, dan lukis.
Dalam rangkaiannya, perlombaan hari pertama diisi oleh lomba pencak silat dan seni rupa, hari kedua ada Seni Tari dan Seni Musik, dan hari terakhir ada lomba kostum daur ulang, pengumuman dan pembagian piala bergilir dari Gubernur. Selain itu, diisi oleh penampilan drama tari dari UKM Pandawa.
Ratu Linda, salah satu panitia Tirtayasa Tradisional Festival mengungkapkan untuk tahun ini ada perubahan dari peserta lomba, sehingga ada sedikit perubahan dalam jumlah peserta di tiap jenis lomba.
“Pada tahun ini, untuk minat lomba ada perbedaan. Jika tahun kemarin minat atau peserta lebih banyak ke seni tari, maka tahun ini minat lebih banyak dari pencak silat,” ujarnya.
Dalam pantauan tim, lomba pencak silat memang banyak diminati, dari berbagai Padepokan pun banyak sekali terlihat peserta yang mengikuti lomba, salah satunya Arif Junaidi yang mengikuti lomba pencak silat. Mereka mengatakan merasa gugup karena ini adalah pertama kalinya mereka mengikuti lomba dari Tirtayasa Tradisional Festival,
“Latihan yang dilakukan hanya sekitar tujuh hari, perasaannya deg-degan, untuk lomba sih belum pernah tapi tampil sudah pernah di sekolah.” Tutur peserta dari MTsN Al Khairiah Serang ini.
Renal ketua Padepokan Griya Reang Indah mengatakan baru tahun ini mengikuti lomba dari Tirtayasa Traditional Festival. Untuk motivasi membuat anak didiknya tidak gugup walaupun sebelumnya untuk melatihnya cukup susah dan butuh kesabaran.
“Motivasi yah untuk main lepas aja, tanpa beban, untuk menang dan kalah itu belakangan yang penting pengalaman.” Tuturnya menjelaskan.
Renal juga mengatakan untuk acara selanjutnya semoga lebih bagus lagi karena acara seperti ini sangat tepat untuk mengenal budaya dari daerah Banten sendiri.(Rizqa, Resti/JOB)