Bidikutama.com – Aksi mahasiswa skala nasional tolak 3 periode pada Senin (11/4) kemarin berakhir ricuh. Beberapa mahasiswa dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang mengikuti aksi ini mengatakan ada beberapa korban sepanjang aksi ini berlangsung.
Mahasiswa Fakultas Hukum (FH), Broto (nama disamarkan), mengatakan bahwa terjadi beberapa insiden yang membuat kericuhan dan menelan korban luka – luka.
“Sekitar jam 3-4 sudah mulai ramai. Ada beberapa insiden kaya Ade Armando yang nekat ke tengah massa aksi. Dia ingin mengeluarkan pendapatnya yang berbanding balik dari massa aksi. Jadi terlalu nekat dan kena pukul sama massa aksi,” ungkap Broto.
“Kemudian tarik mundur terjadi sekitar jam 5 pas, karena dari depan dan belakang ditembakkan gas air mata. Kebetulan saya ada di belakang, ada beberapa korban juga tadi yang kepalanya bocor, sesak napas, dan beberapa yang harus dievakuasi,” lanjut Broto.
Senada dengan Broto, Oki Pamungkas, salah satu massa aksi dari Untirta, mengungkapkan bahwa orasi yang dilaksanakan di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berujung ricuh.
“Ketika massa aksi datang ke DPR, anak-anak dari Untirta Movement Community (UMC), udah langsung ngerasain ‘nuansa sedih’. Aparat menembakkan gas air mata dan memukul mundur massa aksi,” ujar Oki.
Oki mengatakan bahwa dengan adanya gas air mata ini mengganggu masyarakat sipil khususnya para pengendara motor.
“Sangat disayangkan ketidakmampuan aparat untuk membuka mata dan berpikir bahwa ternyata disana ada masyarakat sipil,
Khususnya para pengguna motor sih tadi dibantu sama massa aksi untuk puter balik karena kondisinya macet dan di depan mereka ada ‘kumpulan’ gas air mata yang ditembakkan oleh aparat,” tambah Oki.
Catatan koreksi : Berita ini mengalami perubahan foto pada pukul 11.30 WIB, Selasa, 12 April 2022, karena menampilkan foto bersifat eksplisit. Mohon maaf atas kesalahannya.
Reporter : Amar, Qonita/BU
Penulis : Adi/BU
Editor : Putri/BU