Bidikutama.com – Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) bekerja sama dengan IKAPI Banten dan KuBuku menggelar Festival Literasik di Pendopo Kabupaten Serang pada Kamis (12/9). Acara ini menarik perhatian mahasiswa dari berbagai jurusan di Untirta. Senin (16/9)
Firman, Kepala UPA Perpustakaan Untirta, menjelaskan pentingnya meningkatkan minat baca di Banten, khususnya di Kabupaten Serang. Ia menekankan bahwa perpustakaan tidak hanya melayani mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum. Dalam acara ini Untirta akan menyumbangkan 100 perpustakaan digital ke 100 desa di Serang. Ia juga menambahkan bahwa, meskipun digitalisasi merupakan kunci untuk mengakses literatur, tantangan terbesar adalah mengedukasi masyarakat mengenai manfaat perpustakaan digital. Sebagai langkah awal, sosialisasi telah dilakukan di desa-desa sebelum festival, dan ke depan, akan ada sosialisasi lebih lanjut di tingkat kecamatan.
“Setelah festival literasi ini selesai, ada sosialisasi datang langsung ke per wilayah, terutama di kecamatan. Walaupun tentu saja ini tantangannya luar biasa tetapi patut dicoba karena yang memang kita bidik salah satunya anak-anak muda karena lebih cepat mengakses informasi,” jelas Firman.
Nabila Syakif, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, mengungkapkan ketertarikannya terhadap festival literasi ini. Menurutnya, acara ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan minat baca di Banten. Nabila berharap festival ini dapat diperluas ke daerah-daerah terpencil di Serang dan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.
“Acara ini membuat akses bacaan lebih mudah dan membuka 1000 mobil perpustakaan keliling, yang sangat membantu,” tambahnya.
Sementara itu, Herni Febriani, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, juga mengunkapkan bahwa motivasinya menghadiri festival ini berasal dari ajakan dosen dan kecintaannya terhadap literasi. Herni meyakini bahwa festival ini dapat menarik minat baca, meskipun efektivitasnya sangat bergantung pada niat individu. Ia juga mengusulkan agar acara serupa diadakan di perpustakaan daerah untuk menjangkau lebih banyak orang.
“Walaupun ada sedikit kekecewaan karena buku-buku di acara ini tidak bisa diakses secara gratis, pengalaman kebersamaan dengan teman-teman tetap seru,” ungkapnya.
Reporter : Susi, Herviani, Tyas/BU
Penulis : Dillah/BU
Editor : Ardhilah/BU