Bidikutama.com – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Untirta Raya dan Presiden Mahasiswa (Presma), Rafli Maulana, memberikan tanggapan soal isu ‘cuci tangan’ menjelang Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemira). (17/10)
Ketua KAMMI Untirta, Imaduddin mengatakan bahwa ada oknum-oknum politis kampus yang berusaha memainkan isu KAMMI sedang ‘cuci tangan’ atas Rafli menjelang Pemira.
“Itu (isu ‘cuci tangan’) hanyalah permainan isu yang disebarkan oleh oknum politis kampus yang memanfaatkan kondisi ini, padahal kami tidak seperti yang mereka dugakan, karena kami sendiri yang tau dan merasakan permasalahan ini. Jadi itu hanya oknum, dan kami sudah menjalankan organisasi sebagaimana mestinya,” imbuh pria yang akrab disapa Imad ini.
Bahkan Imad menyebut oknum-oknum tersebut sangat berambisi untuk menang di Pemira, oleh karenanya mereka sangat bernapsu sekali untuk menggoreng isu ini.
“Justru mereka (oknum) yang euforia dan ambisius sekali menyebarkan isu ‘KAMMI cuci tangan’, baik di snap WA mereka (oknum) dan lain sebagainya. Mereka (oknum) itulah yang mempunyai kepentingan untuk menang di Pemira, dengan sangat euforia dan ambisius mereka menggoreng isu ini,” katanya.
“Dari situ bisa kita ketahui betapa ambisius dan berhasratnya mereka (oknum) mengamankan dam menang di Pemira, mereka euforia melihat kondisi ini dan tahu Pemira sebentar lagi,” katanya lagi.
Senada dengan Imad, Rafli juga menyebut bahwa adanya isu ‘cuci tangan’ yang dilakukan oleh KAMMI terhadap dirinya sebagai isu belaka saja. “Itu hanya isu saja,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp.
Ia juga menyampaikan bahwa KAMMI merupakan organisasi yang baik, sekalipun apabila adanya suatu kesalahan, maka kesalahan itu bukan pada organisasinya, melainkan pada oknum tertentu.
“Kampus adalah miniatur negara, di mana kita semua belajar politik kampus sebelum kita belajar politik sesungguhnya. Semua permasalahan hanyalah dinamika yang nantinya jadi pembelajaran. KAMMI adalah organisasi yang baik, jika ada kesalahan, (itu) bukan pada organisasinya, melainkan itu ada pada oknum,” tutup Rafli.
Reporter: Thoby/BU
Penulis: Thoby/BU
Editor: Hani/BU