Bidikutama.com – Dalam rangka untuk turut serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau perkuliahan daring. Sejumlah sivitas akademika pun memberikan tanggapannya atas keefektivitasan perkuliahan daring selama ini. (12/11)
Salah satu dosen Ilmu Komunikasi, Darwis Sagita, mengungkapkan, perkuliahan daring dirasa cukup efektif. Namun, tentunya dalam perkuliahan daring terdapat kelebihan dan kekurangannya.
Untuk kelebihannya, kata dia, Sarana Pembelajaran Daring (Spada) Untirta sudah setara dengan aplikasi perkuliahan kampus-kampus swasta ternama di Jakarta.
Sementara kekurangannya, Darwis menilai bahwa kendala sinyal menjadi kesulitan bagi masing-masing mahasiswa.
“(Untuk kekurangannya), kesulitan akses jaringan masing-masing mahasiswa. Kemungkinan yang berhubungan dengan akses internet yang berbeda-beda di setiap daerah,” ucapnya.
“Untuk kelebihannya, aplikasinya (Spada Untirta -red) sudah setara dengan kampus-kampus swasta yang cukup punya nama di Jakarta,” katanya lagi.
Dirinya berharap, perkuliahan daring bisa dilakukan sefleksibel mungkin. “Jika Spada bermasalah, bisa melalui WA (WhatsApp -red) grup dan penugasan,” tutup Darwis.
Senada dengan Darwis, salah seorang mahasiswa bernama Lia Sa’adah Ulfah, mengaku bahwa perkuliahan daring cukup efektif.
Hanya saja, kata Lia, masih ada sebagian dosen yang tidak mengunggah materi di Spada Untirta, sehingga pembelajaran mata kuliah yang diampu dosen tersebut menjadi terhambat.
“Kadang sulit masuk. Padahal, username dan password sudah benar. Dan dari segi materi pembelajarannya yang harus lebih ditingkatkan dan presensinya,” pungkasnya.
Lia pun berharap agar segala kekurangan dalam perkuliahan daring dapat teratasi, demi terciptanya perkuliahan daring yang efektif.
Reporter : Babay/MBU
Penulis : Babay/MBU
Editor : Rara/BU