Bidikutama.com – Sejumlah peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) tahun 2022 dikonfirmasi terpapar Covid-19. Hal tersebut dikonfirmasi kelompok yang ditempatkan di salah satu desa di Kecamatan Ciomas pada Sabtu (29/1).
Informasi tersebut Tim Bidik Utama dapatkan dari salah satu anggota yang terkonfirmasi positif pertama kali di kelompok tersebut. Berdasarkan penuturannya sebanyak 9 orang dari kelompoknya dikonfirmasi positif Covid-19.
“Kemarin, setelah saya terkonfirmasi positif, sebanyak 4 orang lainnya melakukan tes Swab dan hasilnya positif. Lalu hari ini (30/1) 5 orang melakukan tes Swab dan hanya 1 orang yang negatif, jadi ada 9 orang yang terkonfirmasi,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa pihak LPPM, DPL, dan warga setempat sangat baik.
“Untuk warga mereka bahkan memberi kita pasokan makanan dan memberi teh hangat. DPL juga menenangkan kita bahwa semuanya baik-baik saja dan membantu dalam hal penjemputan dan dialog kepada LPPM.
Pihak LPPM rutin mengecek keadaan kami dan mengirim jemputan agar kami bisa isolasi mandiri. Mereka juga menyediakan Swab kembali untuk anggota yang lain,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini keadaan beberapa anggota kelompok masih banyak yang sakit tapi hanya flu dan batuk saja.
“Saya sempat agak parah gejalanya namun sekarang sudah membaik,” pungkasnya.
Anggota pada kelompok yang sama juga menceritakan kronologi kejadian.
“Saya baru tahu hari ini (30/1) baru keluar hasil tesnya bahwa saya positif gitu tetapi saya sudah merasakan gejala itu dari hari Senin,” jelasnya.
Mahasiswa yang enggan disebutkan namanya itu menerangkan bahwa kasus positif diketahui setelah ketua kelompoknya melakukan tes Swab pada Sabtu (29/1).
“Sekitar pukul 10 pagi (29/1) ketua kelompok kami melakukan tes Swab dengan hasil positif dan saat itu kami bingung kita harus (lapor) ke siapa dulu, akhirnya kita laporan di grup bahwa ada satu anggota kami yang terkena covid,” terangnya.
Ia menuturkan bahwa setelah melaporkan kasus tersebut ke grup chat, dosen pembimbing lapangan (DPL) menghubungi pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untirta dan pihak desa.
“Kemudian pada sekitar pukul 5.30, saya menghubungi kepala desanya langsung di WhatsApp, dan dibalas pukul 18.42. Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kampus mulai dari siang jam 1 tapi koordinasi dengan desa baru di sore hari terus sampai situ masih belum ada tindakan apa-apa,” tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa kejelasan mengenai penanganan baru dikonfirmasi sekitar pukul 22.00 (29/1).
“Pihak LPPM nelpon lagi dan disitu baru diberi kejelasan lagi bahwa besok (30/1) kalian akan dijemput katanya begitu,” terangnya.
Reporter : Pandi/BU
Penulis : Rahmi/BU
Editor : Najwa/BU