HARDIKNAS ialah kepanjangan dari hari pendidikan nasional, dimana hardiknas menjadi sebuah momentum bersejarah yang selalu diperingati setiap tanggal 2 mei yang bertepatan dengan hari kelahiran tokoh pelopor pendidikan di Indonesia yaitu KI HAJAR DEWANTARA.
KI HAJAR DEWANTARA ialah tokoh pemberani, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan hindia-belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Sehingga ia diasingkan oleh colonial ke Belanda. Setelah berpulangnya ke Indonesia ia kemudian mendirikan taman siswa dan mencetuskan filosofi tutwuri handayani “dibelakang memberi dorongan”.
Dari tahun ke tahun pendidikan di Indonesia semakin membaik berkat jasa beliau , mulai dari system dan peningkatan mutu pendidikan yang selalu diperbaharui. Berkat jasa beliau pula pendidikan bisa dinikmati oleh semua kalangan mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas, tak mengenal ras keturunan ataupun tingkatan sosial. Di era reformasi ini pemerintah telah menerapkan wajib belajar 9 tahun, Artinya tidak ada alasan lagi untuk seluruh warga Indonesia untuk tidak mengenyam pendidikan sama sekali minimal sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) dan juga sedang diwacanakan wajib belajar 12 tahun, sedangkan untuk tingkatan perguruan tinggi ada namanya beasiswa bantuan bagi yang kurang mampu yaitu Bidikmisi.
Pada tanggal 2 mei ini seharusnya menjadi tolak ukur dan sebagai hari muhasabah pendidikan di Indonesia saat ini, karena di Indonesa dengan berbagai penawaran system serta kebijakan untuk mempermudah rakyatnya mendapatkan pendidikan, Masih banyak pula permasalahan yang dihadapi Indonesia di bidang pendidikan saat ini ,contohnya masih banyak anak Indonesia yang putus sekolah.Data dari Mendikbud menyebutkan bahwa pada tahun 2007, dari 100 persen anak-anak yang masuk SD, yang melanjutkan sekolah hingga lulus hanya 80 persennya, sedangkan 20 persen lainnya harus putus sekolah. Dari 80 persen siswa SD yang lulus sekolah, hanya 61 persennya yang melanjutkan sekolah ke jenjang SMP sekolah yang setingkat lainnya. Kemudian setelah itu hanya 48 persen yang akhirnya lulus sekolah. Sementara itu, 48 persen yang lulus dari jenjang SMP hanya 21 persennya saja yang melanjutkan ke jenjang SMA. Sedangkan yang bisa lulus jenjang SMA hanya sekitar 10 persen. Persentase ini menurun drastis dimana jumlah anak-anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi tinggal 1,4 persen sajabahkan masih ada yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali sampai saat ini.
Terkait masih banyak permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Sebagai kaula muda khususnya mahasiswa apa sih pendidikan? bagaiamana sih pandangan serta tanggapan terkait permasalahan pendidikan saat ini? serta apa harapan mengenai peningkatan mutu pendidikan di Indonesia saat ini?
“Menurut saya pendidikan itu adalah suatu proses penyaluran yang belum dapat kita ketahui dan pendidikan itu adalah cara untuk memperbaiki kualitas diri” pungkas okta, salah satu mahasiswa jurusan Administrasi Negara. “Permasalahan pendidikan saat ini masih banyak kekurangan khususnya dalam segi fasilitas“ ujarnya melanjutkan terkait pandangannya.
“Pendidikan di banten sudah lumayan bagus namun masih banyak yang masih kurang khususnya terkait fasilitas dan belum meratanya sosialisasi mengenai bebeas biaya pendidikan 9 tahun” ujar tami, salah satu mahasiswi jurusan hukum yang lebih mengkhususkan kritik terhadap pendidikan di banten. (Abidin,Firda,Aya/BU)