Bidikutama.com – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menjadi trending topic Twitter di Indonesia dengan menempati urutan pertama. Penelusuran Tim Bidik Utama, hingga hari ini pukul 14.30 WIB, terdapat kurang lebih 3.400 cuitan dengan kata tersebut. (10/8)
Untuk diketahui, trending kata ‘Untirta’ bermula saat salah satu Mahasiswa Baru (Maba) mencurahkan kekesalannya di salah satu akun base atas Technical Meeting (TM) Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dianggap tidak berperikemanusiaan dan tidak berkonsep.
“Kirain mah jaman sekarang Ospek PTN ga bakal ada yang parah kek dulu lagi, eh ternyata masih ada aja loh ya yang masih pake cara “begitu”. Kita Maba dijemur di tengah lapang dari jam 7 pagi sampe sekitar 5 sore TANPA DIKASIH CEMILAN APAPUN BUAT NGEGANJEL PERUT. Sampe beneran banyak yang pingsan, kejang, mimisan dan justru mereka (Gerakan Disiplin Kampus (GDK) -red) yang marah-marah,” tulis cuitan tersebut.
“Udah dijemur kurang lebih 10 jam tapi sunscreen pun disuruh kumpulin haha di peraturan juga kalian minta DIHORMATIN, tapi gue pikir ga semua orang harus dihormatin gasi akang teteh kalo emang merekanya ga pantes? HEHE,” sindir cuitan.
Cuitan itupun beredar dan menarik perhatian publik. Diwawancarai oleh tim Bidik Utama, salah satu mahasiswa baru yang tidak ingin disebutkan namanya, juga memberi kesaksian bahwa acara berlangsung dari pagi sampai sore dengan keadaan para mahasiswa dijemur di tengah lapangan.
“Pas pagi sekitar jam 8 kita kumpul di lapangan, tapi masih asik-asik aja. Tiba-tiba GDK masuk dan marah-marah ga jelas. Mana posisi lagi panas banget, ga boleh ada yang pake apa-apa buat ngehalangin panas,” tuturnya.
Ia pun menjelaskan bahwa pada saat dijemur, mereka tidak diberikan makanan maupun minuman oleh panitia.
“Nah lanjut bikin mozaik, di situ benar-benar kaya ga mateng persiapan panitianya. Lama banget bikin formasinya, pokoknya kita ga boleh gerak takut barisannya bengkok lagi. Pas bikin mozaik GDK ga mikirin kita, kita di jemur di tengah lapangan tanpa dikasih makan dan minum dari jam 1 sampai jam 4,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan saat itu para mahasiswa baru juga telah menyuarakan bahwa mereka butuh minum karena kondisi yang sudah tidak stabil.
“Pas mozaik, kita nulis di kertas “butuh air”. Banyak (juga) yang teriak “air, air, air” di situ benar-benar sakit hati banget. Kita benar-benar butuh air, ga tahan,” ungkapnya.
Tak hanya mahasiswa baru, tanggapan pun datang dari mahasiswa angkatan 2019 yang tidak ingin disebutkan namanya. Menurutnya, Ospek yang dilakukan tahun ini sebagian besar sama dengan yang dilakukan pada tahun 2019, ia menganggap hanya perbedaan perilaku dan ketahanan generasi.
“Dari saya sih yak, saya pun mengikuti Ospek KPK sampe TM pun ikut, dulu tuh juga di jemur dari jam 8 pagi sampe pulang sore jam 5, walaupun kita ada ngeluhnya juga tapi tetep kita jalanin, GDK juga hadir banyak, potong rambut model “321” engga boleh minum atau makan saat acara, bolehnya pas waktu istirahatnya, yang mungkin ini masalah perbedaan respon tiap generasi aja, mungkin kita yang lebih tahan aja, mungkin ya,” tutur mahasiswa angkatan 2019 itu.
Ia pun berharap agar BEM bisa lebih bijak dalam penentuan perilaku untuk pengenalan kampus kepada Maba, dan Maba dapat lebih bijak dalam menaruh keluh kesah.
“Kalau dari saya mungkin BEM bisa mencari tahu terlebih dahulu modelan Maba generasi baru bagaimana, apakah konsepan lama cocok diterapkan ke Maba generasi baru, kalau untuk Maba harapannya semoga lebih bijak dalam pemberian keluh kesah, kan ada mentor yak,” harap mahasiswa 2019 itu.
Reporter : Ryan/BU
Penulis : Putri/BU
Editor : Owen/BU