Bidikutama.com – Aksi pelecehan seksual mengintai di sekitar Kampus A Pakupatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Dua mahasiswa yang menjadi korban menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya. (3/3)
Korban berinisial “A” mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (2/3/23) sekitar jam 4 sore di portal arah perumahan Bumi Mutiara Serang (BMS).
Awalnya, ia sedang berjalan bersama temannya di area kampus Pakupatan Untirta. Tiba-tiba pelaku yang dicurigai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menghampiri mereka dan mencoba untuk menyentuh area dada korban.
“Aku lagi jalan sama temen aku berdua terus tiba-tiba ada kayak orang gila yang ngedeket dan langsung julurin tangannya ke bagian dada aku,” katanya.
Karena terkejut, korban segera menepis tangan pelaku.
“Jadi yang kena ‘remas’ itu tangan aku. Abis itu (setelah kejadian) orang gilanya (pelaku) lari, terus dikejar sama aku dan teman aku. Ternyata udah ada korban lainnya. Yang satu ikut aku (melaporkan kejadian), dan ada satu lagi (korban) nangis di motor,” terangnya.
Setelah ditelusuri, kejadian tersebut nyatanya sudah sering terjadi. Mirisnya, menurut penuturan A, warga sekitar menganggap kejadian tersebut lumrah dan bukan termasuk kejahatan kriminal yang parah.
“Seharusnya orang gila ini ditahan biar enggak ada korban selanjutnya. Malah dibiarin lepas dan kita yang harus menjauh. Orang lain yang enggak tahu kalau dia orang gila bisa saja jadi korban selanjutnya,” tegas A.
Korban lainnya, B, mengalami kejadian serupa pada waktu yang berbeda.
“Iya, waktu itu tanggal 15 Desember 2022 pagi hari,” ungkapnya.
Korban B bercerita bahwa saat itu ia bersama temannya sedang melewati tempat makan ayam bakar di komplek Untirta Pakupatan.
Lalu temannya melihat ada seorang pria (dengan ciri-ciri yang sama) menyentuh B tanpa disadari olehnya.
“Awalnya kami tidak sadar diikuti oleh orang tersebut, hingga akhirnya kami masuk ke rumah warga untuk meminta tolong,” tutur korban.
Lantas mereka menghampiri seorang warga yang sedang memberi makan hewan peliharaan lalu membantu mereka mengusir ODGJ tersebut.
“Bapak tersebut (warga yang menolong) sadar kita diikuti oleh orang tadi (pelaku). Setelah itu kita diizinkan masuk ke rumah bapaknya. Lalu bapak itu mengusir pelaku,” jelasnya.
Untuk diketahui, pelaku tersebut diduga adalah ODGJ dan berkeliaran di sekitar Kampus A Untirta Pakupatan. Pelaku memiliki ciri-ciri laki-laki memakai baju hitam lusuh dan topi, celana jeans panjang robek-robek, dan tidak mengenakan alas kaki.
Reporter : Aurel/BU
Penulis : Filliana/BU
Editor : Aleda/BU