Bidikutama.com – “Gua gak mau pacaran, gua lebih nyaman kaya gini” apakah kalian pernah menemukan salah seorang yang bilang seperti ini atau justru kalian sendiri pelakunya?
Belakangan ini banyak fenomena orang sayang-sayangan tapi gak pacaran, entah kalimat “Kita kaya gini aja ya” sebagai bentuk penolakan atau emang ingin langgeng saja hubungannya, saya kurang tahu.
Tidak ada yang salah memang, tapi menurut saya sayang saja gak punya list mantan kalau putus, semantara tiap kali jalan duit keluar terus.
Sebagai orang yang pernah bekerja di PT. Mencari Cinta Sejati, menurut saya ada empat alasan kenapa dunia percintaan diwarnai dengan Ghosting dan hilang pas lagi sayang-sayangnya. Alasannya ada empat, soalnya kalau alasanya berdasarkan pengalaman mungkin bisa lebih dari empat.
Cuman selama ini saya belum pernah demikian, saya selalu mengupayakan untuk ada ikatan dan status, tapi tetap saja kalimat mutiara selalu terlontar dari orang yang saya sukai selalu “kamu terlalu baik bagi aku, aku gak pantes buat kamu” halah.
1. Bisa mencari seseorang yang baru tanpa terikat komitmen
Alasan pertama kenapa banyak orang berhubungan tanpa status adalah bisa cabut seenaknya dan semaunya. Jadi, jika orang itu menemukan orang lain yang lebih dia bisa meninggalkan orang lama kapan saja tanpa terikat komitmen.
Lah iya, lagi nyaman-nyamannya menjalani hubungan nih, tiba ada orang lain yang lebih dalam artian, lebih fisik, lebih uang, lebih bisa bikin nyaman. Doi bisa segampang itu cabut, ngilang dan ninggalin. Karena itu, tidak ada ikatan atau sebuah komitmen.
Orang yang melakukan dengan alasan ini menurut sahabat Minke, dia mengingkari fitrahnya cinta, karena pada dasarnya dibalik cinta ada derita. Nah, orang seperti inilah yang mau cintanya saja, yang mau manis dan enak saja, sementara derita dan pahitnya dia hindari dengan kalimat “kan kita gak ada hubungan”.
2. Gak mau putus
Poin kedua adalah tidak mau putus, maunya langgeng aja. “Aku gak mau pacaran, aku gak mau denger kata putus” “Kita kaya gini aja ya sayang” halah t*I kucing! Yang namanya hubungan risiko terbesarnya ya putus, cuman gak gini konsep menghindari putusnya babay.
Biasanya, orang yang seperti ini takut kehilangan dan sudah capek dengan problematika percintaan, capek dengan kalimat kekangan “kamu tadi sama siapa, ngapain aja “#45@6%^7*&5^$?” atau dengan sapaan yang menurut saya gak penting “sayang udah makan belum?” (nanyain doang ngasih makan nggak) “sayang lagi ngapain?”
Yaelah, pertanyaan seperti itu bagi pacaran orang dewasa sudah gak berguna lagi, yang berguna itu “Sayang kamu punya uang gak? Aku transfer ya”, itu yang berguna bagi seluruh budak cinta.
3. Biar dikira suci gak punya mantan
Untuk dicap suci dan barang segel, menghindari status pacaran adalah strategi yang cocok untuk anak komplek yang dilarang pacaran oleh orang tuanya, padahal pengen tuh jalan kayak orang-orang, naik beat sweet, muter-muter, nongkrong di angkringan minum wedang, cuman dia gak mau sejarah mencatat kalau dia punya mantan.
Saat dia berpacaran dengan yang baru adakalanya ditanya “Dia mantan kamu, ya?” “Pasti mantan kamu banyak, ya?”.
Nah, karena dia tidak punya rekam jejak, dengan gampangnya dia menjawab “Aku gak punya, aku baru pertama kali dengan kamu” dan kalaupun sebelumnya pacaran, biasanya orang seperti ini gak akan menanggap mantan-mantannya itu sebagai mantan.
4. Seleksi
Alasan terakhir adalah pengen cepet-cepet nikah. Dia lagi nyortir mana yang cocok dengan dia, mana yang cocok dengan orang tuanya. Ada juga loh orang yang nyari pasangan dengan pertimbangan cocok atau enggak dengan orang tuanya “Dia nanti betah gak ya serumah dengan orang tua gua”.
Nah, kalau pacaran dengan tujuan seleksi kan gak enak, kasian juga, baru tiga bulan jadian udah putus aja, disangka Fuckboy aja. Padahal kan emang tujuannya mencari yang terbaik.
Lagian, kalau pacaran kan nuntut, entah nuntut bahagia, entah menuntut untuk tidak bersama orang lain, yang paling parah kalau udah nuntut untuk segera menikahi sementara karir belum matang, gaji hanya UMR Jogja, di sisi lain dia sendiri udah ada yang datang ke rumah dan orang tuanya sudah ultimatum “Kalau sampai tahun depan kamu belum siap, relakan saja dia sama yang lain” kan berat bray.
Coba nih lu sayang-sayangan atau tanpa status aja, suatu ketika ada tuntutan kan lu bisa bilang dengan gampangnya “Saya siapa kamu” pun saat tidak ada kecocokan menuju jenjang serius kan gak ribet juga udahanya.
Penulis : Yovi/BU
Editor : Rara/BU
Tulisan Ter epic buat Remaja Zaman sekarang heheh🤪