Bidikutama.com – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) telah mengeluarkan kebijakan baru soal tata kelola lahan parkir di dalam Kampus A, Pakupatan. Kebijakan ini pun telah dikonfirmasi oleh Biro Umum, Kepegawaian, dan Keuangan (BUKK). (11/2)
Menurut Deden Herry Hermawan selaku Kepala BUKK, kebijakan pemindahan lahan parkir bagi mahasiswa pada dasarnya dibuat untuk kenyamanan dan ketertiban di lingkungan Kampus A.
“Kami membuat kebijakan dasarnya adalah demi kenyaman dan ketertiban kampus. Dengan luas hanya 2,7 hektare, kampus sudah tidak mampu lagi menampung kendaraan,” ujarnya saat diwawancarai oleh Tim Bidik Utama.
Deden juga mengungkapkan bahwa lahan parkir di dalam Kampus A hanya diperuntukkan bagi kendaraan dinas atau operasional, dosen sepuh, dosen senior, dan pegawai.
Dengan dikeluarkannya kebijakan ini, Untirta, kata Deden, telah memberikan solusi dengan menyediakan lahan parkir di seberang kampus, dengan biaya parkir yang gratis alias ditanggung oleh pihak Untirta.
“Solusinya adalah mencari area parkir alternatif, yaitu di depan kampus dengan konsekuensi biaya parkir ditanggung pihak universitas alias gratis untuk sivitas,” katanya.
“Kalaupun masih ada yang masuk (Kampus A) di luar itu (selain kendaraan dinas atau operasional, dosen sepuh, dosen senior, dan pegawai), mari kita doakan biar segera sadar,” tutup Deden.
Menanggapi hal ini, Aldi Setiawan, mahasiswa Agribisnis, mengaku setuju dengan diberlakukannya kebijakan ini. Ia menilai kebijakan membuat Kampus A terlihat lebih rapi dan tertib.
“Hal itu bukan masalah yang terlalu besar. Jarak parkiran yang baru dengan kampus Untirta dekat, dengan begitu Untirta terlihat lebih rapi. Kita lihat betapa acak-acakan, bising, dan macetnya ketika kendaraan ditempatkan di dalam kampus,” tutur mahasiswa semester II itu.
Selain itu, Fani Nadilah yang merupakan mahasiswa Perikanan semester IV, berharap agar pihak Untirta lebih konsisten dan adil dalam memberlakukan kebijakan baru.
“Harapannya lebih bijak dan konsisten. Kalau misalnya tidak bisa parkir di dalam, jangan sampai ada ketidakseimbangan, harus sama rata, jangan sampai kecondongan lebih dari pihak Untirta atau pejabat-pejabat Untirta bisa parkir di dalam, sementara mahasiswa tidak,” imbuhnya.
Reporter: Bladys/BU
Penulis: Rara/BU
Editor: Thoby/BU