Bidikutama.com – Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Pertanian (KBM FAPERTA) mengadakan Refleksi Hari Bahari dan Hari Tani Nasional di depan Gerbang Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Diadakannya refleksi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada civitas akademika Untirta bahwa tanggal 23 dan 24 September adalah Hari Bahari dan Hari Tani, serta mencoba menyadarkan bersama bahwa kehadiran petani dan kehadiran nelayan itu penting. (25/9)
Hari Bahari Nasional itu sendiri diperingati pada tanggal 23 September melalui SK Presiden Soekarno No 249 tahun 1964 dan Hari Tani Nasional dikokohkan oleh Undang-Undang Pokok Agraria No 5 Tahun 1960.
Agenda refleksi yang bertemakan “Buruknya Aspek Sosial Politik dan Ekonomi Terhadap Kedaulatan Pertanian Banten”. Buruknya aspek sosial politik yang terjadi adalah karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) penyuluh. Buruknya aspek tersebut terjadi di beberapa daerah sektor Pertanian dan Kelautan Provinsi Banten, diantaranya adalah daerah Cisata, Panimbang, Sawah Luhur dan Pulau Tunda.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian (BEM Faperta), Fahmi Auladi mengatakan bahwa “dalam refleksi kali ini ada beberapa hal yang kita soroti setelah survei lapangan terkait problem yang ada di pertanian yaitu tentang kurangnya Sumber daya penyuluh, wewenang dan tanggungjawab pemerintah untuk melaksanakan pengembangan sistem irigasi, dan terjadinya eksploitasi terumbu karang”, ungkapnya
Ia juga menjelaskan bahwa, Hari Bahari dan Hari Tani Nasional menjadi hari kebangkitan dan kemenangan para petani. Karena, ada sebagian orang yang tidak mengetahui tentang hari tersebut. Begitupun dengan pemerintah atau instansinya yang lebih mengenal Hari tersebut dengan hari Agraria.
Ketua Dewan Pengawas Mahasiswa (DPM) Faperta Benny Rivaldy, mengungkapkan harapannya terhadap pertanian di masa mendatang, “Harapan saya, agar kita bisa memakmurkan dan mesejahterkan petani yaitu dengan cara menolak alih fungsi lahan, digerakan dan dijalankan kembali reforma agraria. Serta, pemerintah dan mahasiswa sama-sama membangun pertanian di Indonesia”, tuturnya.
Salah satu Mahasiswa Agribisnis semester 3, Sony Sastra juga ikut berpendapat “Saya rasa untuk hari tani tidak hanya sekedar di peringati tapi juga di refleksikan agar khalayak umum mengetahui tentang hari tani, baik dari sejarah terbentuknya hari tani sampai peran hari tani itu sendiri untuk pertanian, lebih dari itu dengan merefleksikan hari tani kita juga akan mengetahui permasalahan permasalahan yang ada di sektor pertanian, terkhusus bagi mahasiswa supaya peran mahasiswa benar’benar maksimal sebagai jembatan dan penyambung lidah bagi petani terhadap pemerintah”,pungkasnya.
Penulis : MCR, MM
editor : MPT