Bidikutama.com – Cuaca panas sedang melanda sebagian besar wilayah di Indonesia. Dilansir dari laman bmkg.go.id per tanggal 13/5/2022 sejumlah kota seperti Bengkulu, Gorontalo, Semarang, Surabaya, Palangkaraya, Makassar, dan Medan, kompak memiliki persamaan rata-rata derajat maksimum cuaca di angka 34 derajat celcius. Kota Serang sendiri, tempat dimana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) berdiri memiliki rata-rata derajat maksimum cuaca di angka 30 derajat celcius, bahkan berpotensi lebih.
Kondisi seperti ini, tentu menimbulkan sejumlah permasalahan baru dalam menjalani aktivitas indoor maupun outdoor. Mengutip dari laman upk.kemkes.go.id, beberapa krisis yang mengancam keberlangsungan kehidupan seperti dehidrasi, sakit kepala sebelah (migrain), panas dalam, dan demam tinggi beresiko akan menghampiri. Lantas, Sobat Bidik pada tau ga apa sih yang menjadi penyebab fenomena cuaca panas yang belakangan melanda negeri? Dipetik dari liputan6.com berikut beberapa penyebab terjadinya cuaca panas di Indonesia.
- Dinamika atmosfer yang tidak biasa. Alasan pertama yang menjadi penyebab cuaca panas melanda Indonesia yaitu dinamika atmosfer yang tidak biasa. El Nino merupakan salah satunya, yaitu kondisi ketika suhu permukaan laut di kawasan Pasifik menjadi lebih hangat. Hal ini kemudian mempengaruhi pergerakan angin dan pola cuaca di Indonesia, sehingga menyebabkan suhu udara yang lebih tinggi dari biasanya. Tekanan udara yang rendah di sekitar wilayah Indonesia juga dapat menjadi penyebab terjadinya suhu udara yang panas.
- Gerakan semu matahari. Secara khusus, cuaca panas yang terjadi di Indonesia pada tahun 2023 disebabkan oleh adanya gerak semu matahari yang memang terjadi setiap tahun, Sob!
- Pemanasan global dan perubahan iklim. Gelombang panas ternyata juga dipicu oleh terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim yang kemudian menjadi penyebab cuaca panas melanda Indonesia.
- Dominasi monsun australia. Monsun Australia atau yang juga disebut dengan angin monsun adalah angin yang bertiup dalam skala benua yang berubah arah azimut minimal 120 derajat dan terjadi dalam jangka waktu enam bulan sekali. Dominasi monsun Australia ini kemudian membuat Indonesia memasuki musim kemarau. Curah hujan di Indonesia akan menurun drastis diikuti dengan suhu udara yang relatif menjadi lebih tinggi.
- Intensitas maksimum radiasi matahari. Intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan menjadi poin terakhir dari penyebab fenomena cuaca panas di Indonesia. Pada saat cuaca cerah, sinar matahari akan langsung masuk ke bumi dan secara otomatis menjadikan permukaan yang disinarinya mengalami pemanasan.
Kondisi ini kemudian diperparah oleh kurangnya tutupan awan yang dapat menahan radiasi matahari dan meminimalisir paparan langsung sinar matahari ke permukaan bumi, menyebabkan suhu udara di Indonesia menjadi lebih tinggi dan dapat memicu terjadinya cuaca panas yang berkepanjangan.
Itu tadi penyebab terjadinya cuaca panas yang belakang melanda negeri ini. Sobat Bidik juga bisa lho meminimalisir dampak dari cuaca panas dengan tetap menjaga lingkungan, seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Demikian penjelasan mengenai penyebab terjadinya cuaca panas di Indonesia, semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Sobat Bidik yaa!
Penulis : Bayu/BU
Editor : Uswa/BU